A.
Teori
Kebutuhan
Setiap
individu mempunyai kebutuhan – kebutuhan yang hendak dipenuhi. menurut Alfrooz
(1996), kebutuhan (need) adalah “a natural requipment with, should be
satisfield in order to secure a better organic compatibility, sedangkan Chaplin
(2002), mendefinisikan need ( kebutuhan ) sebagai “1. satu subtansi selular
yang harus dimiliki organisme, 2. lebih umum, segala kekurangan, ketiadaan /
ketidak sempurnaan yang dirasakan seseorang.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa
kebutuhan merupakan keperluan azasi yang harus dipenuhi, kebutuhan muncul
karena ketidakseimbangan dalam diri individu. kebutuhan mendapatkan perhatian
dari sejumlah ahli psokologi, salah satu teorinya dibangun dan dipopulerkan
oleh Abraham. H. Maslow. Menurut ia manusia memiliki kecenderungan mencapai
kebutuhan hingga memuaskan . Manusia dilukiskan oleh Maslow adalah makhluk yang
tidak pernah berada dalam keaadaan puas.
Jika kebutuhan sudah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan –kebutuhan yang
menuntut kepuasan, hal ini terus terjadi sepanjang kehidupan manusia (Jerry dan
Phares , 1987). Karena keyakinan tersebut, Maslows menyebutkan lima kebutuhan hirarki, berdasarkan motif
kebutuhan dasar dan kebutuhan untuk pertumbuhan.
Mc
Cielland juga mengajukan teori tentang kebutuhan yang dikenal cukup luas.
kemudian Mc Ciellan membagi 3 jenis
kebutuhan menjadi :
1. Need
for achievement (kebutuhan untuk berprestasi) yaitu kebutuhan untuk bersaing
atau melampaui standar pribadi. need for achievement merupakan suatu motif yang
memotifasi seseorang untuk berhasil dalam kompetisi baik berupa prestasi orang
lain atau presrasi diri senidiri yang telah dicapainya. Mc Cielland menemukan
ciri-ciri individu yang memiliki kebutuhan ini, anatar lain:
a. mnyenangi
situasi dimana ia bertanggung jawab atas segala perbuatannya
b. menyenangi
umpan balik yang cepat nyata dan efisien
c. dalam
memnentukan prestasinya ia lebih memilih resiko yang besar.
d. berusaha
melakukan sesuatu dengan cara baru dan kreatif
e. mempunyai
rasa ingin tahu yang tinggi.
2. Need
for power ( kebutuhan untuk berkuasa) yaitu suatu kebutuhan utnuk memberi kesan
atau memberi pengaruh atas orang lain untuk dianggap sebagai orang yang
berkuasa . dikatakan memiliki need for power yang tinggi apabila seseorang
mencari cara untuk mempengaruhi atau menguasai orang lain secara tidak langsung
dengan cara memberikan sugesti, mengajukan pendapat dan ide-ide. ciri –ciri
tingkah laku orang yang memiliki eed for power antara lain:
a. sangat
aktif dalam menentukan kegiatan organisasi tempat ia bernaung.
b. sangat
peka terhadap struktur pengaruh antara pribadi dari kelompok atau organisasi.
c. senang
menjai anggota organisasi yang mencerminkan prestise.
d. berusaha
menolong orang lain walau tidka diminta.
3. Need
for affitiliation (kebutuhan untuk berafiliasi ) yaitu kecenderungan beberapa
individu untuk mencari atau menjalin persahabatan dengan orang lain tanpa
melihat statusnya. seseorang yang memeiliki
need fo affotilation yang tinggi apabila memikirkan bagaimana caranya menjalin
hubungan dengan orang lain, memberikan perhatian yang besar pada orang
tersebut. ciri – ciri orang yang memiliki for attiliation antara lain:
a. lebih
senang berkumpul dengn orang lain.
b. sering
berhubungan dengan orange lain.
c. lebih
memperhatikan aspek hubungan pribadi.
d. mencari
persetujuan atau kesepakatan dengan orang lain.
e. lebih
aktif melakukan pekerjaan.
Kebutuhan Dasar Manusia
Dalam teori hirarki kebutuhan yang
diajukan Maslow disebutkan lima kebutuhan dasar secara berjenjang atau
bertingkat. tingkat paling bawah terletak kebutuan fisiologi, tingkat keempat
terdapat kebutuhan atas penghargaan diri, tingkat ketiga terdapat kebutuhan
yang termasuk dalam kelompok kasih saying, tingkat kedua terdapat kebutuhan
rasa aman dan ketentraman, pada tingkat tertinggi terdapat kebutuhan atas
perwujudan diri.
·
kebutuhan fisiologi
kebutuhan
fisiologi adalah kebutuhan yang menjadi prioritas utama dalam pemenuhanya
karena berkaitan langsung dengan kondisi fisik dan kelangusungan hidup.
kebutuhuhan ini sangat mendesak maka sebelum memenuhi kebutuhan ini, kebutuhan
yang lain akan ditekan atau ditunda.
·
Kebutuhan akan rasa aman
dan perlindungan
kebutuhan
akan rasa aman merupakan kebutuhan dasar dalam tingkatkedua dan muncul setelah
fsiologi terpenuhi. menurut Maslow, indikasi kebutuhan ini pada anak adalah
kebergantungan. anak-anak merasa aman jika berada dekat keluarganya, jika
kedekatan ini tidak kuat aka anak akan merasa cemas, tidak nyaman, dan
mendorong anak mencari kehidupan lain yang membuat mereka nyaman dan tentram .
[enelitian yang dilakukan Globe (1987) membenarkan bahwa anak sangat
membutuhkan rasa aman dan perlindungan.
·
Kabutuhan akan kasih
sayang
kebutuhan
ini adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan ikatan emosional
atau hubungan afeksi, yang diaktualisasikan dalam bentuk : rasa yang dimiliki,
dicintai, dan mencintai, rasa diakui dan keikutsertaan dalam suatu kelompok.
cinta dan kasih saying merupakan kebutuhan yang sangat berartu bagu manusai,
karena merupakan prasyarat untuk terwujudnya perasaan sehat. berbeda dengna
Freud yang meyakini bahwa cinta dan afeksi merupakan naluri seks yang
disublimasikan. Maslow lebih memandang cinta sebagai hubungan kasih saying yang
sehat antara dua orang atau lebih dan didalamnya terkandung perasaan saling
percaya dan menghargai. tapa cinta dan kasih sayang, akan dapat menghambat
pertumbuhan individu para ahli juga mengatakan jika terhambatnya pemenuhan
kebutuhan ini akan menjadi penyebab utama terjadinya tingkah laku
maladjustment.
·
Kebutuhan akan rasa harga
diri
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan individu yang merasa dirinya berharga, kebutuhan ini
mencakup : penghargaan diri sendiri, penghargaan dari orang lain. kegagalan
untuk diakui diri sendiri atau orang lain akan membaut individu merasa rendah
diri, kehilangan semangat dan putus asa.
·
Kebutuhan akan
aktualisasi
Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk memenuhi dorongan hirarki manusia untuk
menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi dirinya. dengna kata
lain kebutuhan aktualisasi adalah berjuang menjadi apa saja yang bias kita
raih, motif yang mendorong kita untuk mencapai potensi secara penuh dan dalam
teori hirarki mebutuhan Maslow , kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi
dan muncul setelah kebutuhan akan penghargaan dan kasih sayang. Untuk memenuhi
lima kebutuhan tersebut Abraham Maslow membedakan motivasi manusia menjadi dua
kategori, yaitu:
- Devicit motive ( motif kekurangan)
Yang mencangkup motif
untuk mendapatkan kebutuhan fisiologis dan rasa aman. Motif ini menjadi penentu
yang mendesak bagi tingkah laku individu.
- Meta needs ( motif untuk pertumbuhan atau
metakebutuhan)
Merupakan motif yang
muncul apabila motif kekurangan telah terpenuhi dan mendorong individu
mengungkapkan potensi-potensinya.
B. Kebutuhan
Peserta Didik dan Implikasinya Terhadap Pendidikan
Berikut ini adalah beberapa kebutuhan peserta didik yang
perlu mendapat perhatian dari guru, diantaranya :
- Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan dasar manusia
bersifat instinktif. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah untuk peserta didik yang
perlu diperhatikan adalah makan, minum, pakaian , oksigen, istirahat, kesehatan
jasmani, gerak-gerak jasmani, serta terhindar dari segala ancaman. Jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mempengaruhi pembentukan pribadi dan
perkembangan psikososial peserta didik, juga akan sangat berpengaruh terhadap
proses belajar mengajar disekolah. Untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan jasmani
peserta didik, sekolah melakukan upaya-upaya antara lain :
a.
Memberikan pemahaman
kepada peserta didik tentang pentingnya hidup sehat dan teratur
b.
Menanamkan kesadaran
pada peserta didik agar mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi dan vitamin
yang tinggi
c.
Memberikan waktu
peserta didik untuk beristirahat
d.
Memberikan pendidikan
jasmani
e.
Memberikan berbagai
sarana disekolah agar peserta didik dapat bergerak bebas, bermain, berolahraga
dan lain-lain
- Kebutuhan Rasa Aman
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kebutuhan ini
sangat penting bagi peserta didik dan memberikan pengaruh yang sangat besar
dalam tingkah laku mereka. Rutter at al (1979) mengatakan bahwa kondisi sekolah
kondisi sekolah yang baik dan pondasi yang kuat membuat tingkah laku dan
akademik peserta didik cenderung baik. Sekolah yang efektif ditentukan oleh
lingkungan yang aman dan rapi. Sejumlah pemikir dan praktisi dunia pendidikan
konteporer , seperti (Hanushekm 1995; Bobbi De Porter 2001) juga mengakui bahwa
lingkungan sekolah yang sehat dan menyenangkan , disamping dibutuhkan untuk
membangkitkan motivasi belajar sisiwa, juga diperlukan untuk mengantisipasi
timbulnya perasaan tidak nyaman dan stres dalam diri siswa.
- Kebutuhan Akan Kasih Sayang
Peserta didik yang
mendapatkan kasih sayang akan merasakan senang, betah dan bahagia berada
disekolah, seakan-akan memperoleh motivasi untuk belajar disekolah. Sebaliknya
jika kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh peserta didik akan mengakibatkan mereka
merasa terisolasi , cemas, bingung, tidak nyaman bahkan mengakibatkan peserta
didik sulit belajar dan memicu munculnya tingkah laku maladaptif. Dengan
kondisi seperti itu peserta didik akan malas untuk belajar.
- Kebutuhan Akan Penghargaan
Karena kebutuhan ini
peserta didik ingin memiliki sesuatu, ingin dikenal dan ingin diakui
ditengah-tengah masyarakat. Mereka yang dihargai akan merasa bangga dengan
dirinya dan orang lain. Sebaliknya jika peserta didik merasa diremehkan maka
sikap mereka pada diri mereka sendiri dan lingkungannya akan menjadi negatif.
Oleh sebab itu untuk menimbulkan rasa berharga dilingkungan mereka, guru dituntut
untuk:
a.
Menghargai anak
sebagai pribadi yang utuh
b.
Menghargai pendapat
dan pilihasn siswa
c.
Menrima kondisi siswa
apa adanya serta menempatkan mereka pada suatu kelompok sesuai dengan pilihan
mereka sendiri.
d.
Guru harus
mengembangkan konsep diri siswa yang positif
e.
Memberikan penilaian
terhadap siswa secara objektif.
- Kebutuhan Akan Rasa Bebas
Peserta didik juga
mempunyai kebutuhan akan rasa bebas. Peserta didik yang meras tidak bebas dalam
mengungkapkan apa yang ada didalam hatinya atau tidak bisa melakukan apa yang
mereka inginkan akan mengakibatkan mereka frustasi, merasa tertekan dan
sebagainya. Mereka harus diberikan kesempatan dan bantuan secara memadai untuk
mendapatkan kebebasan.
- Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Peserta didik
menginginkan kegiatan akademis berhasil dengan hasil baik. Mereka akan merasa
bahagia dan senang jika apa yang mereka lakukan berhasil, jika apa yang peserta
didik lakukan tidak berhasil makan mereka merasa kecewa. Ini menunjukkan bahwa
kebutuhan ini merupakan pokok bagi peserta didik.
C. PEKEMBANGAN
FISIK PESERTA DIDIK
Pengertian
Perkembangan Fisik
Perkembangan
fisik atau disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan
salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Menurut Seifert dan
Hoffnung, (1994), perkembangan fisik merupakan perubahan-perubahan dalam tubuh
(seperti : pertumbuhan otak dan saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi
dan berat, hormone dan lain-lain) dan perubahan dalam menggunakan tubuhnya
(seperti : perkembangan keterampilan, dan motorik dan seksual), serta kemampuan
fisik (penurunan fungsi jantung, penglihatan, dan sebagainya ).
Pertumbuhan
dan perkembangan fisik yang optimal sangat penting bagi anak-anak usia sekolah
dan remaja, sebab pertumbuhan dan perkembangan fisik anak baik secara langsung
dan tidak langsung mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung
pertumbuhan fisik ini akan menentukan keterampilan mereka dalam bergerak.
Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan atau perkembangan fisik
mempengaruhi cara peserta didik memandang dirinya sendiri dan orang lain.
D. KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK
Dengan
masuknya anak ke sekolah dasar membawa perubahan besar dalam pola kehidupannya.
Pada usia sekolah dasar ini merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan
sergam sampai terjadi perubahan-perubahan pubertas, sekitar dua tahun menjelang
menjadi matang secara seksual. Karena itu, masa ini sering disebut “periode
tenang”.
·
Keadaan
Berat dan Tinggi Badan Anak Usia Sekolah
Badan
anak bagian atas berkembang lebih lambat dari pada tubuh bagian bawah sampai
anak berusia 6 tahun. Selama masa akhir anak-anak tinggi badan bertambah 5-6%
dan berat badannya bertambah hingga 10% pertahun, saat anak berumur 6 tahun
tinggi rata-ratanya adalah 46 inch dan beratnya 42,5 kg dan pada saat berumur
12 tahun tinggi anak mencapai 60 inch dan beratnya 40-42,5 kg (Mussen, Canger
dan Kangan, 1969).
Pada
masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya,
kaki dan tangan lebih panjang sedangkan dada dan panggul lebih besar. Pada
waktu yang sama massa dan kekuatan otot secara perlahan bertambah dan gemuk
bayi (bayi fat) berkurang, pertambahan kekuatan otot ini karena factor
keturunan dan latihan (olahraga). Karena perbedaan kekuatan otot maka otot anak
laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan (Santrack, 1995).
Pertumbuhan
fisik selama masa ini, selain memberikankemampuan anak-anak berpartisipasi
dalam berbagai hal baru, juga menimbulkan permasalahan-permasalahan dan
kesulitan-kesulitan secara fisik dan psikologi bagi mereka (Seifert dan
Hoffnung, 1994)
·
Masa
Pubertas (10-14 tahun)
Akhir usia sekolah, anak
akan memasuki masa yang disebut dengan “pubertas” (berasal dari bahasa latin
“pubescere” yang artinya rambut kemaluan), yaitu awal terjadinya pematangan
seksual. Biasanya anak perempuan 2 tahun lebih awal dalam memasuki masa
pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki. Menurut beberapa ahli perkembangan
anak perempuan memasuki masa pubertasnya pada saat berusia 10 tahun, sedangkan
anak laki-laki saat berusia 12 tahun.
·
Perubahan
Fisik
Pada
masa pubertas ini terjadi perubahan fisik yang dramatis yang disebut juga
dengan “growth spurt” (percepatan pertumbuhan) dimana terjadi perubahan
percepatan pertumbuhan diseluruh bagian fisik (Zigler dan Stevenson, 1993),
baik pertambahan berat badan dan tinggi badan, proporsi dan bentuk tubuh,
maupun kematangan seksual (Papalia, Old dan Feldman, 2008).
Perubahan-perubahan
fisik pada masa pubertas ini disebabkan oleh matangnya kelenjar pituitary
(pituitary gland) yaitu kelenjar endoktrin yang berhubungan dengan otak, tepat
berada dibawah hipotalamus. Kelenjar ini mengeluarkan beberapa hormone yaitu:
hormone pertumbuhan, gonadotropik (hormone yang merangsang kegiatan didalam
gonand), dan hormone kortikotropik (hormone yang mengatur fungsi-fungsi kulit
adrenal).
Hormon
gonadotropik mempercepat pematangan sel-sel telur dan sperma. Sehingga
mempenagruhi produksi hormone seks. Sedangkan hormon kortikotropik mempengaruhi
kelenjar suprarenalis (kelenjar anak ginjal). Hormon-hormon seks, yaitu
tesosteron pada anak laki-laki dan estrogen pada anak perempuan bersama-sama
dengan hormon pertumbuhan dan suprarenalis mempengaruhi pertumbuhan anak. Pada
gilirannya terjadi apa yang disebut dengan percepatan pertumbuhan (growth spurt).
Percepatan
pertumbuhan yang terjadi dalam fase ini hanya terjadi selama 2 tahun, setelah
berakhirnya fase ini maka anak tersebut akan mamasuki kematangan seksual.
Karena anak perempuan 2 tahun lebih awal mengalami percepatan pertumbuhan
dibangdingkan anak laki-laki maka anak perempuan lebih tinggi dan lebih kuat
dari pada anak laki-laki saat mereka berusia 10-11 tahun. Tinggi
rata-rata anak perempuan saat memasuki percepatan pertumbuhan yaitu 54 atau 55
inch sedangkan tinggi rata-rata anak laki-laki yaitu 59 atau 60 inch (Seifert
dan Hoffnung, 1994).
·
Proporsi
Tubuh
Percepatan
pertumbuhan selama masa pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh, yang
sebelumnya percepatan pertumbuhannya terlalu kecil tetap pada masa
pubertas menjadi lebih besar. Ini
terlihat jelas pada pertumbuhan kaki dan tangan dan terjadi tidak proporsional.
Perubahan ini yang tidak seimbang menyebabkan anak merasa kaku dan canggung,
sehingga ia khawatir jika badanya tidak serasi dengan dengan tangan dan kakinya.
Perubahan-perubahan
dalam proporsi tubuh juga terlihat pada perubahan ciri-ciri wajah anak seperti
: dahi yang mulanya sempit sekarang menjadi luas, mulut menjadi melebar, dan
bibir yang menjadi lebih penuh. Akan tetapi, perkembangan otot laki-laki lebih
cepat dan anak laki-laki juga memiliki lebih banyak jaringan otot, sehingga
anak laki-laki lebih kuat dibanding dengan anak perempuan.
·
Kematangan
Seksual
Kematangan
seksual ditandai dengan perubahan ciri-ciri seks primer (primery seks
characteristics ) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary seks characteristics).
a.
Perubahan
Ciri-ciri Seks Primer
Ciri-ciri seks primer
anak laki-laki ditunjukan dengan pertumbuhan dari batang kemaluan (penis) dan
kantung kemaluan (scrotum) yang terjadi sejak usia anak sekitar 12 tahun dan
terjadi selama 5 tahun untuk penis dan 7
tahun untuk skrotum (Seifert dan Hoffnung, 1994). Pada scrotum terdapat 2 buah
testis (buah pelir) yang bergantung dibawah penis. Testis ini sudah ada sejak
anak dilahirkan tetapi hanya 10% dari ukuran matangnya, testis mencapai ukuran
kematangan saat anak berusia 20 atau 21 tahun.
Perubahan ini terjadi
pada anak laki-laki dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon peraangsang yang
diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland), hormon ini merangsang
testis sehingga menghasilkan hormon testoteron dan androgen serta spermatozoa
(Sarwono, 1994). Sperma yang dihasilkan testis selama masa ini memungkinkan
untuk mengadakan reproduksi untuk pertama kalinya. Oleh karena itu,
kadang-kadang saat anak laki-laki berusia 12 tahun kemungkinan mengalami
penyemburan air mani (ejaculation of semen) mereka yang pertama atau yang
sering disebut dengan mimpi basah.
Pada anak perempuan
perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi, yang disebut dengan
menarche, yaitu menstruasi pertama kali oleh anak perempuan. Terjadinya
mestruasi pertama ini memberi petunjuk bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan telah matang, sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung dan
melahirkan. Menstruasi yang dialami anak perempuan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan indung telur (ovarium). Ovarium terletak dalam rongga perut bagian
bawah wanita, dekat dengan uterus, yang berfungsi memproduksi memproduksi
sel-sel telur (ovum) dan hormon estrogen dan progesterone. Hormon progesterone
bertugas mematangkan dan mempersiapkan sel telur (ovum) sehingga siap untuk
dibuahi.
Sedangkan hormon estrogen
adalah hormon yang mempengaruhi sifat-sifat kewanitaan pada tubuh seseorang
(pemebasaran payudara dan pinggul, suara, dan lain-lain). Hormon ini mengatur
siklus haid (Sarwono, 1993). Ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya,
maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat (Malina,
1990).
b.
Perubahan
Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri sekunder adalah tanda-tanda
jasmaniah ang tidak berhubungan secara langsung dengan proses reproduksi,
tetapi merupakan tanda-tanda perbedaan antara anak laki-laki dengan anak
perempuan. Tanda-tanda jasmani yang terjadi pada anak laki-laki adalah
tumbuhnya kumis, janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh
bulu diketiak, dada, kaki dan lengan dan sekitar kemaluan serta otot-otot
menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat pada payudara dan pinggul
membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu diketiak dan disekitar kemaluan.
E. Implikasi Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan
Mc Devit & Ormrod (2002) mereka
merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan guru dalam menyikapi
pengaruh genetik dan lingkungan bagi perkembagan peserta didik, yaitu :
a. Memahami dan menghargai
perbedaan-perbedaan individual anak.
Guru yang menghargai karakteristik fisik, tipe-tipe kepribadian dan bakat-bakat
mereka dapat membuat peserta didik senang.
b. Menyadari bahwa
sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan. Faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan
anak melalui banyak cara, seperti layanan pengajaran dan bimbingan.
c. Mendorong siswa
menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan. contohnya untuk tumbuh menjadi dewasa, anak remaja
harus aktif mencari lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan kemampuan
naturalnya dan guru mengambil posisi kunci, untuk menolong mereka menemukan
aktifitas dan sumber-sumber yang memungkinkan mereka menggunakan dan mengembangkan
bakat-bakat mereka.
Perkembangan Otak
Otak adalah sebuah sistem biologis manusia yang
diciptakan Allah SWT. Untuk mengindra dunia dan sekaligus memberikan berbagai
tanggapan terhadapnya. Otak bukan sekedar gumpalan keriput dalam tengkorak
manusia, tetapi juga sesungguhnya otak memanjang keseluruh tubuh. Otak
memanjang hingga keujung sum-sum tulang belakang, lalu dari sum-sum tulang
belakang ini keluarlah rangkain serabut sel darah biru, hingga berdirinya bulu
pada kulit hingga merasa takut, semuanya diatur oleh sistem saraf. Tak satupun
organ atau sel dalam tubuh kita yang lepas dari jangkauan otak (Mc Crane, 2003)
Karena
otak merupakan sentral dari semua aktifitas manusia, baik aktifitas organ yang
ada di dalam tubuh maupun aktifitas pancaindra yang ada diluar, maka
perkembangan otak memiliki pengaruh yang besar terhadap semua aspek
perkembangan. Dalam hal ini Mc. Devin dan Ormrod (2002) menulis “ The human
brain is a compl that regulates basic physiological functions e.g., respiration
and heart rate, sensation of pleasure and pain, motor skill and cordination,
emotional, respons and intelectual pursuits’’. Elizabeth B. Hurlock (1981) juga
meyakini “growth and development of the brain and nervous system affect all
aspects of the child’s development”.
Meskipun otak beratnya hanya 1,2 kg atau 0,2% dari berat
seluruh tubuh, tetapi ia memiliki peran yang sangat penting dalam mengendalikan
seluruh fungsi tubuh lainnya, seperti : mengingat, konsentrasi, mengantuk,
berfikir, emosi, tingkah laku, dan sebagainya. Otak adalah organ yang paling
kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Otak adalah satu-satunya bagian
tubuh yang apling berkembang dan secara otomatis dalam mempelajari dirinya
sendiri. Otak adalah organ yang apabila dirawat dan dipelihara secara baik dan
teratur dapat bertahan hingga 100 tahun. Jika anggota tubuh lain semakin tua
akan semakin rusak tetapi otak justru semakin tua semakin menunujukan fungsi
yang kian luas dan lebar.
Sama seperti aspek-aspek perkembangan lainnya,
perkembangan otak juga dipengaruhi oleh interaksi hereditas dan lingkungan. Hal
ini sebagaimana dikemukakan oleh johnson (1998), “ the constructive process by
which genes interact with their environment to yield complect organic
structures as the human brain and the cognitive process it supports”.
Perkembangan otak terjadi sejak mulai masa prenatal,
yakni kira-kira 25 hari setelah konsepsi. Pada awal masa ini otak terlihat
seperti tabung yang tidak rata dan sangat halus (Rayport 1992; Johnson, 1998).
Tabung-tabung halus ini berisi sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan
ruang-ruang. Ruang tersebut terbagi menjadi tiga ruang yaitu : forebrain (otak
depan), mildbrain ( otak tengah), hindbrain (otak belakang).
Dengan berkembangnya jani, otak depan akan berkembang
perlahan sehingga menjadi bagian atau ruang yang terbesar dibanding dengan
ruang yang lain. Semakin meningkatnya kemampuan janin memproses
informasi-informasi, otak depan semakin besar. Pada saat yang sama, otak tengah
mengurangi besarnya, dan otak belakang tetap sama seperti semula (Daviddoff,
1998).
Sekitar usia 5-20 minggu perkembnagan janin dalam
kandungan, bagian dalam ruang-ruang otak ini mulai memproduksi sel-sel neuron.
Sel-sel neuron ini bertanggung jawab menstransmisikan informasi dan membuat
manusia mampu berpikir secara cerdas. Karena dibawah oleh zat-zat kimia.,
neuron-neuron ini di bawa keruang khusus kemudian diruang khusus ini
neuron-neuron ini di pertahankan dan disokong oleh sel gilal sehingga menjadi
kukuh dan kuat. Setelah ia sampai diruang khusus, neuron-neuro membentuk
serabut saraf yang dikenal dengan dendrit dan akson guna menjalin hubungan satu
sama lain (Diamond & Hopson, 1998; Taufik paksiak, 2003).
Jumlah sel-sel neuron ini akan bertambah banyak seiring
terbentuknya hubungan-hubungan baru akibat masuknya informasi kedalam otak.
Ketika informasi masuk, maka akan terjadi kontak dan hubungan antar sel saraf.
Jika jalna iti didukung (dalam bentuk selubung) oleh komponen yang bernama
myelin, maka jalina itu akan kuat. Myelin terhubung dengan daya ingat seseorang.
Semakin sering orang megulang informasi yang masuk,
semakin tegas myelination. Menurut Santrock (1996), myelination in a process in
which nerve cells are insuled with a layer for fat cells, increases the speed
at which information travel faster.
Jadi yang dimaksud dengan myelination adalah suatu proses
dimana sel-sel urat saraf ditutup dan dibungkus dengan suatu lapisan sel-sel
lemak. Pembungkusan sel-sel saraf ini berdampak pada peningkatan kecepatan
informasi yang bergerak melalui sistem urat saraf. Proses myelination yang
terjadi pada masa prenatal ini. Meskipun proses myelination lebih terlihat pada
masa prenatal tetapi perkembangannya terus berlanjut pada masa anak-anak,
remaja, dan dewasa awal (Bruer, 1999).
Perkembngan otak pada masa prenatal ini menentukan
perkembangan anak selanjutnya setelah ia lahir, karena pada masa prenatal ini
janin sudah dilengkapi dengan semua sel saraf (neuron) yang akan dimilikinya
selama ia hidup. Dengan kelengkapan sel-sel ini, maka bayi yang baru lahir
sudah siap menjalankan tuganya untuk kelangsungan hidupnya seperti : bernapas,
me4nyusu, menelan, menangis, dan membentuk hubungan-hubungan sederhana.
Walaupun demikian, saat lahir dan masa awal bayi, ketertarikan sel saraf ini
masih lemah (Mc Devit & Ormord, 2002; Santrock, 2006).
Menurut ahli saraf, sel otak tidak akan di produksi lagi
setelah anak tersebut lahir, tetapi perkembangan otak setelah lahir lebih
terarah pada penambahan jumlah jaringan antar neuron. Jika jumlah jaringan
antara neuron mningkat, maka anak akan mampu berpikir tentang hal-hal yang
lebih kompleks (Treays, 2004).
Saat dilahirkan, otak bayi memiliki 10 miliar neuron.
Neuron-neuron ini kemudian membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut
dendrit, dan akson yang berbentuk memanjang. Saat bayi berusia 2 tahun
dendritnya sudah mencapai 50 – 1000 triliun. Selanjutnya sel-sel gilal yang
tumbuh disekitar akson membentuk myelin yang memungkinkan neuron
menstransmisikan pesan-pesan lebih cepat (Mc Devit & Ormrod 2002).
Beberapa penganut developmentalisme percaya bahwa
myelination mempunyai arti penting bagi pematangan kemampuan anak-anak.
Misalnya myelination di daerah otak yang berkaitan dengan koodinasi tangan-mata
belum lengkap hingga usia 4 tahun. Meskipun otak terus berkembang saat
anak-anak, perkembangannya tidak sepesat saat bayi. Hingga usia 3 tahun ukuran
otaknya tiga perempat dari orang dewasa. Saat usia 5 atau 6 - 7 tahun otak anak
mencapai dua pertiga otak dewasa, tetapi memiliki 5 -7 kali lebih banyak
sambungan antar neuron daripada otak anak usia saat 18 bulan atau orang dewasa.
Sampai usia 8 tahun, otak anak bisa dikatakan sempurna tetapi cara kerjanya
masih terperinci dan masih membutuhkan waktu untuk berkembang penuh.
Myelination dalam ruang frontal dari korteks terus
mengalami penyempurnaan hingga remaja (Kolb & Fantein, 1998). Saat masa
remaja juga dapat terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan
otak bagian depan sampai belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini
berfungsi dalam waktu aktifitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan
merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil kesimpulan (Carol
& David R., 1995).
Perkembangan prontal lobe sangat berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif remaja, hingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang
memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang baru.
Saat kemampuan kognitif mencapai kematangan, remaja mulai memikirkan apa yang
diharapkan dan melakukan kritik terhadap orang tua, orang lain bahkan terhadap
kekurangan diri sendiri (Myers, 1996)
Perkembangan prontal lobe sangat berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif remaja, hingga mereka mengembangkan penalaran yang
memberiannya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang baru,
saat kemampuan kognitif mencapai kematangan, remaja mulai memikirkan apa yang
diharapkan dan melakukan kritik terhadap orangtua, oaring lan bahkan terhadap
kekurangan diri sendiri (Myers, 1996)
Implikai Perkembangan
Otak Terhadap Pendidikan
Otak anak memang mempunyai kemampuan
untuk menyusun ribuan sambungan antarneuron. Namun, kemampuan itu berhenti saat
usia 10 sampai 11 tahun jika tidak dikembangkan dan digunakan. Untuk
meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif anak, proses kematangan otak harus
diiringi dengan peluang-peluang untuk mengalami dunia yang makin luas. Dalam
hal ini, pendidikan harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada peserta
didik untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang memungkinkan otaknya
berkembang.
Otak adalah mata air yang seharusnya diarilirkan
secara berangsur-angsur, bukan sebagai wadah yang harus diisi secara penuh.
Demikian kata Gabriel Camyer. Bahkan Mahmud Al-Istanbuli (2006) mengatakan “
otak yang bagus bukan otak yang penuh sesak tetapi otak yang sehat”. Oleh
karena itu, pendidikan seharusnya merupakan upaya mengembangkan segala potensi
anak, melatih pengamatan dan pengambilan keputusan, merangsang pemikiran dan
imajinasi memperdalam pemahaman dan memperkuat konsentrasi.
F. Perkembangan Motorik
Anak Usia Sekolah Dasar
Seiring bertambahnya berat dan kekuatan badan anak.
Perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terkooedirinasi
dengan baik saat usia sekolah. Otot-otat tangan dan kakinya sudah mulai kuat
sehingga membuat aktifitas fisik seperti, menendang, melimpat, melempar, menangkap
dan berlari dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Saat usia 6 tahun koordinasi mata
dan tangan (visio-motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar
dan menangkap juga berkembang. Saat 7 tahun tangan anak semakin kuat dan ia
lebih menyukai pinsil daripada krayon untuk melukis. Dari usia 8 sampai 10
tahun, tangan dapat digerakan bebas, mudah, tepat dan ukuran huruf menjadi
lebih kecil dan lebih rata. Pada usia 10
sampai 12 tahun, anak mulai memperlihatkan keterampilan memanipulasi, menyerupai
kemampuan-kemampuan orang dewasa. Mereka juga mulai memperlihatkan
gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk
menghasilkan karya kerajinan yang bermutu bagus atau memainkan instrument music
tertentu (Santrock, 1995)
Anak-anak usia sekolah ini mengembangkan kemampuannya
untuk melakukan permainan (game) dengan peraturan, sebab mereka sudah dapat
memahami dan menaati aturan-aturan dari suatu permanan. Di satu sisi,
partisipasi anak-anak dalam bidang olahraga dapat memberi latihan dan
kesempatan untuk belajar bersaing, meningkatkan harga diri (self-esteem), dan
memperluas pergaulan dan persahabatan dengan teman-teman sebaya. Namun di sisi
lain, olahraga juga menimbulkan dampak negative bagi anak-anak sehingga mereka
mengalami terlalu banyak tekanan untuk berprestasi dan menang, cedar fisik,
harus bolos dari tugas akademis, bersih mencapai harapan-harapan yang tidak
realistis untuk menjadi atlit sukses.
v Masa
pubertas
Pada anak laki-laki, sel-sel otot
baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak daripada aak perempuan, tak heran
jika anak laki-laki lebih kuat dibandingkan anak perempuan.
Perkembangan kekuatan otot tersebut
diimbangi dengan perkembagan dalam mengkoordinasi gerakan antara otot yang satu
dan yang lain. Pada masa ini aktifitas sederhana yang meliputi lari jarak
pendek, melomat dan melempar benda-benda sesukanya, sudah tidak menarik lagi.
Sebaiknya, mereka membutuhkan jenis aktifitas yang lebih kompleks dan
menantang.
Pada anak laki-laki kekuatan ototnya
jauh lebih berkembang daripada keterampilan mengkoordinasikan gerakan seluruh
anggota tubuhnya. Berbeda dengan anak perempuan dimana gerakan tubuh, terutama
jari-jari tanganya mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan
kekuatan ototnya.
Dengan koordinasi gerak tangan yang
kian terampil, kemampuan menulis mereka cukup baik serta ukuran dan bentuk
huruf-hurufnya semakin mendekati tulisan orang dewasa.
Sementara itu, perkembangan motorik
kasar pun terus berlanjut, saat usia 10 tahun anak mampu berlari sejauh 62 m
dalam waktu 5,5 detik, dengan kecepatan 4,5 m/dtk. Melompat sejauh 1,3 meter,
melompat bola sejauh 9 m dan saat usia 11 tahun mampu melompat sejauh 1,5 meter
dan saat usia 12 tahun kecepatan larinya mencapai 62 meter dalam waktu 4 detik,
2 kali cepat daripada saat ia berusia 6 tahun.
Factor-faktor yang menentukan tinggi
tinggat perkembangan motorik anak yaitu kekuatan otot, ukuran otot, koordinasi
gerak otot. Bila anak memasuki masa pubertas pada usia yang tepat maka ia akan
memiliki kaki yang panjang serta otot tubuh yang kuat.
G. Tugas-Tugas
Perkembangan
Menurut
Robert J.Havighurs Tugas Perkembangan adalah sebangaian tugas yang muncul pada
suatu periode tertentu dalam, kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan
yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas
berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh
masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.
a.
Tugas
perkembgan pada masa kanak-kanak
1. Belajar
berjalan
2. Belajar
makan makanan padat
3. Belajar
mengendalikan gerakan badan
4. Mempelajari
peran yang sesuai dengan jenis kelaminya
5. Memperoleh
stabilitas fisiologis
6. Membentuk
konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
7. Belajar
menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang tua
lain.
8. Belajar
membedakan yang benar dan salah
b.
Tugas
perkembangan masa anak
1. Mempelajari
keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu
2. Membentuksikap
tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
3. Belajar
bergaul secara rukun dengan teman sebaya
4. Mempelajari
peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
5. Membina
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6. Mengembangkan
kosep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
7. Membentuk
kata hati, mobilitas dan nilai-nilai
8. Memperoleh
kebebasan diri
9. Mengembangkan
sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar