Selasa, 20 Oktober 2015

PENGAJARAN BERBASIS AKTIVITAS

KONSEP AKTIVITAS BELAJAR
Pendidikan tradisional dengan “Sekolah Dengar”-nya tidak mengenal, bahkan sama sekali tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses belajar mengajar. Para siswa hanya mendengarkan hal-hal yang dipompakan oleh guru. Pada waktu itu cara mengajar yang populer adalah metode imposisi. Para siswa menelan saja hal-hal yang direncanakan dan disampaikan oleh guru.
Kegiatan mandiri dianggap tidak ada maknanya, karena guru adalah orang yang serba tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistem penuangan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Sistem penuangan lebih mudah pelaksanaannya bagi guru dan tidak ada masalh atau kesulitan; guru cukup mempelajari materi dari buku, lalu disampaikan kepada siswa. Di sisi lain, siswa hanya bertugas menerima dan menelan, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif.
Adanya temuan-temuan baru dalam psikologi perkembangan dan psikologi belajar menyebabkan pandangan tersebut berubah. Berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan ternyata, bahwa soswa adalah suatu organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang. Didalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. Pendidikan perlu mengerahkan tingkah laku dan perbuatan itu menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas untuk berkembang, tanpa pengarahan dikhawatirkan terjadi penyimpangan perkembangan dari tujuan yang telah ditentukan. Jika terjadi penyimpangan maka berakibat terganggunya bahkan rusaknya perkembangan siswa. Dengan kata lain, para siswa tidak menjadi manusia sebagaimana dicuta-citakan oleh masyarakat.

PENGGUNAAN AKTIVITAS DALAM PENGAJARAN
Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, baik metode dalam kelas maupun metode mengajar diluar kelas. Hanya saja penggunaannya dilaksanakan dalam bentuk yang berlain-lainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan pula pada orientasi sekolah yang menggunakan jenis kegiatan itu.
1.       Sekolah tradisional menggunakan asas ini dalam bentuk mendengarkan, menulis, dan oral dalam hal-hal yang sangat terbatas.
2.       Sekolah Maria Montessori, menggunakan asas ini dalam kegiatan bermain dan mengenal benda-benda.
3.       Killpatrick, menggunakan asas ini dalam berproyek. Menurut pendapatnya proyek terdiri dari 4 macam, yakni:
a)      Tipe satu: Contruction on creative project, bertujuan mengembangkan ide-ide atau merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu.
b)      Tpe dua: The appreciation on enjoyment project, bertujuan menikmati pengalaman-pengalamn aesthetis.
c)       Tipe tiga: The problem project, bertujuan memecahkan suatu kesulitan intelektual
d)      Tipe empat: The drill or afeciaficproject, bertujuan memperoleh pengalamn dan keterampilan tertentu.
4.       J.Dewey, terkenal dengan sekolah kerja, menggunakan asas aktivitas dalam proyek kerja dan metode problem solving, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
·         Menyadari dan merumuskan masalah
·         Menentukan hipotesis
·         Mengumpulkan data-data
·         Mengetes hipotesis dengan data
·         Menarik kesimpulan
·         Melaksanakan keputusan
5.       Sekolah-sekolah yang telah maju banyak menggunakan asas ini dengan metode tugas pekerjaan rumah, kerja kelompok, demonstrasi, eksperimen, sosiodrama, dan lain0lain.
6.       G.E. Olsen menggunakan asas ini dalam rangka karya wisata, manusia sumber, berkemah, survei pengabdian masyarakat, dan kerja pengalaman.
7.       Dr. Keller, terkenal dengan Comprehensive High School, dimana kegiatan belajar untuk memperoleh keterampilan diutamakan (special interest education) disamping pendidikan umum (general education).
8.       Konsep Sekolah Pembangunan di Indonesia juga menekankan adanya aktivitas kerja sebagai persiapan kader-kader pembangunan.

CARA MELAYANI PERBEDAAN INDIVIDUAL
Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru untuk melayani perbedaan individual dalam proses belajar mengajar di sekolah. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
1.       Akselrasi dan Program Tambahan
Terhadap para siswa yang cerdas dapat dilakukan dua cara agar perkembangannya berjalan dengan kemampuannya.
a)      Akselrasi: memberi kesempatan kepada siswa bersangkutan untuk naik ke tingkatan kelas berikutnya lebih cepat (double promotion) satu dua kali sekaligus
b)      Program tambahan: kepadanya diberikan tugas-tugas tambahan di dalam setiap tingkatan kelas. Denver school memberikan pelayanan terhadap para siswa yang cerdas, dengan langkah langkah sebagi berikut.
1.       Identifikasi: mencari dan menemukan anak-anak yang tergolong cerdas, yang memiliki IQ 125 keatas
2.       Modifikasi kurikulum: menyediakan pengalaman yang lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan kurikulum biasa
3.       Artikulasi: setiap guru yang mengajar siswa tersebut memberi petunjuk kepada guru penggantinya. Demikian pula sekolah juga memberikan petunjuk kepada sekolah berikutnya
4.       Evaluasi: keberhasilan program ini diukur dari kualitas hasil belajar murid (siswa)
2.       Pengajaran Individual
a)      Setiap individu mendapat tugas. Pengajaran dan evaluasi dilakukan terhadap masing-masing individu. Bentuk pengajaran ini tergolong yang ekstrem dari pengajaran individual
b)      Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang diberi pengajaran kelompok dan tugas-tugas secara okasional. Evaluasi dilakukan dalam bentuk tes kelompok
c)       Setiap siswa maju dengan kecepatan sendiri tapi masing-masing mempunyai dasar yang sama, yang dilengkapi dengan tugas tahunan dalam suatu mata pelajaran. Masing-masing siswa dapat menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan atau 8 bulan, atau setengah tahun tergantung pada kemampuannya.
3.       Pengajaran Unit
Pengajaran unit dilaksanakan dengan prosedur siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Tiap individu mendapat tugas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Siswa yang lamban akan memilih tugas dan bahan yang lebih mudah, sedangkan siswa yang cerdas akan memilih tugas yang lebih sulit. Kelompok-kelompok tersebut saling bertukar pengalaman, dan hasil kerja perorangan pada akhirnya menjadi hasil kerja kelompok. Hasil-hasil kerja kelompok pada akhirnya menjadi hasil kerja keras.
4.       Kelas Khusus Bagi Siswa yang Cerdas
Kelas-kelas khusu ini dapat dibentuk baik pada waktu anak masuk sekolah berdasarkan hasil tes inteligensi maupun pada akhir tahun sebagai persiapan ke tahun ajaran berikutnya, cara terakhir ini ditempuh karena sudah tampak dengan jelas tingkat kepandaiannya, dan terpilih dari sejumlah anak yang berada di atas tingkat rata-rata.
5.       Kelas Remedi bagi Para siswa yang Lambat
Pada suatu kelas umumnya terdapat beberapa orang siswa yang tergolong lamban dalam beberapa mata pelajaran. Para siswa yang lamban dalam satu atau beberapa mata pelajaran yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok untuk memperoleh bantuan/bimbingan secara khusu supaya mereka berada kembali setingkat dengan siswa lainnya untuk mata pelajaran tersebut, sehingga pada akhirnya mereka belajar bersama dalam kelas dengan para siswa lainnya.
6.       Pengelompokan Berdasarkan Abilitas
Berdasarkan abilitas siswa, kelas dibagi menjadi tiga kelompok, yakni: kelompok kurang, kelompok sedang, dan kelompok pandai. Pembagian kelompok dilakukan setelah guru melakukan penelitian yang seksama terhadap kelas. Guru menggunakan kriteria sebagai berikut,
a.       Hasil tes inteligensi umum
b.      Perolehan angka rata-rata oleh setiap siswa
c.       Angka rata-rata tahun pertama dalam mata pelajaran yang sedang ditempuh
d.      Hasil tes objektif mengenai bidang pengajaran pada tahun pertama

Berdasarkan kelompok-kelompok abilitas tersebut, guru berkesempatan untuk menyeuaikan dan mendifersiasikan bahan pelajaran dan metode mengajar sesuai dengan individu.

PENGAJARAN BERBASIS MOTIVASI

KONSEP MOTIVASI

Pengajaran tradisional menitikberatkan pada metode imposisi, yakni pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi murid. Cara ini tidak mempertimbangkan apakah bahan pengajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan/ perkembangan, serta pemahaman murid. Tidak pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.
Sejak adanya penemuan-penemuan baru dalam bidang psikologi tentang kepribadian dan tingkah laku manusia, serta perkembangan dalam bidang ilmu pendidikan maka pandangan tersebut kemudian berubah. Para ahli berpendapat, bahwa tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu, dan perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada murid. Murid dapat dipaksa untuk mengikuti susuatu perbuatan, tetapi ia tidak dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya. Guru dapat memaksakan bahan pelajaran kepada mereka akan tetapi guru tidak mungkin dapat memaksakan bahan pelajaran kepada mereka, akan tetapi guru tidak mungkin dapat memaksakannya untuk belajar dalam arti sesungguhnya.
a.     
  Devinisi Motivasi
Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk-petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya. Menurut Mc. Donald: motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

CARA MENGGERAKKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut.
1.        Memberi angka
Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya murid yang mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.
2.       Pujian
Memberikan pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 
3.       Hadiah
Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada pada siswa yang mendapat atau menunjukan hasil belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang sayembara atau pertandingan olahraga.
4.       Kerja Kelompok
Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.
5.        Persaingan
Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti: rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar.
6.       Tujuan dan level of aspiration
                Dari keluarga akanmendorong kegiatan siswa.
7.       Sarkasme
Merupakan cara yang digunakan untuk para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baiknya, karena siswa merasa dirinya dihina, sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara murid dan guru.
8.        Penilaian

Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memeperoleh hasil yang baik. Di samping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Penciptaan Hubungan menuju Generasi Insan damai kehidupan horizontal

   Pengertian insan damai dalam kehidupan horizontal

Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan sosial yang dilakukan individu merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaanya. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam hal apapun. Hubungan tersebut bukan hanya melibatkan dua individu, melainkan banyak individu. Hubungan antar individu tersebut akan membentuk hubungan sosial yang sekaligus merefleksikan terjadinya pengelompokkan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian hubungan sosial mengacu pada hubungan sosial yang teratur, konsisten, dan berlangsung lama. Hubungan tersebut terbagi menjadi dua kehidupan vertical dan kehidupan horizontal . Kehidupan horizontal adalah hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri :
a.       Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
b.      Berjiwa wirausaha
Sikap dan prilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
c.       Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
d.      Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan karakter), Negara dan tuhan yang Maha Esa.
e.       Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
f.       Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
g.      Ingin tahu
Sikap tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
h.      Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
i.        Kerja keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
j.        Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

B.     Tujuan
Tujuan menciptakan insan yang bermanfaat dan menguntungkan bagi alam semesta dan makhluk hidup
C.    Langkah – langkah menuju insan yang damai dalam kehidupan horizontal

·         Saling menghargai antar sesama manusia
·         Saling menghormati
·         Berprilaku sesuai norma yang berlaku
·         Saling tolong menolong
·         Saling mengingatkan disaat ada yang melakukan kesalahan


D.    Ciri – Ciri insan damai dalam kehidupan horizontal
Berhati Lembut. Deskripsi Prilaku :
·         Sering berbuat baik terhadap sesama, biasa berbicara sopan dan menghindari sikap pemarah dalam melakukan sesuatu pekerjaan.
·         Selalu rendah hati atau tawadhu, selalu menjaga keutuhan pergaulan baik di sekolah maupun di masyarakat, selalu menjaga sifat temperamental untuk keutuhan dirinya; biasa tekun dan sabar dalam melakukan sesuatu; dan belas kasih terhadap sesama makhluk hidup.
·         Selalu menjaga perilaku emosional dalam pergaulan; sering menolong dan membantu sesama dalam pergaulan; selalu berprilaku sopan dan tertib; tidak bertingkah laku sombong (tinggi hati) dalam pergaulan; dan selalu menghindari kata-kata kasar dalam berbicara.


Penciptaan Hubungan Menuju Generasi Insan Damai kehidupan Vertikal

A.    Pengertian insan damai dalam kehidupan vertikal

Menurut Aris toteles manusia merupakan penjumlahan daripada beberapa kemampuan tertentu yang masing – masing bekerja tersendiri. Kata insan yang berasal dari kata al-Uns’ dinyatakan dalam Al-quran sebanyak 65 kali dan tersebar dalam 43 surat. Insan dapat diartikan secara etimologis adalah harmonis, lemah lembut, tampak atau lupa. Kata insan digunakan dalam Al-quran unk menunjuk manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raganya. Kata ini diyatakan dalam Al-quran sebanyak 73 kali. Diataranya terdapat dalam surat An-nisa ayat 28. Insan berarti manusia dalam bentuk yang sebenanya. Insan tidak menunjuk pada manusia biologis. Insan lebih terkait dengan kualitas luhur kemanusiaan
Kata insan digunakan dalam  individu sebagai insan tuhan yang maha esa, difokuskan kepada bagaimana seorang individu warga Negara republic Indonesia yang memiliki keyakinan sesuai dengan agama yang dianutnya. Pada dasarnya setiap ajaran agama menuntut umatnya untuk melakukan pengabdian dalam bentuk ibadah ritual vertical dan berprilaku baik yang diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal.
Dari pembahasan individu sebagai insan tuhan yang maha esa dalam kaitannya sebagai warga Negara dituntut untuk membangun kerukunan hidup antar umat beragama yang ditopang oleh ibadah ritual sesuai keyakinan, setiap toleran dan saling menghormati. Individu sebagai insan tuhan yang maha esa, difokuskan kepada individu sebagai warga Negara yang menganut agama. Setiap ajaran agama menuntut untuk berprilaku baik yang diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal, disamping mengabdi dalam bentuk ibadah ritual sesuai dengan keyakinanya.
Masing – masing agama memiliki kewajiban ibadah yang ritualnya bersifat vertikal yaitu untuk mengabdi kepada Tuhan sebgai pencipta misalnya, umat Islam melaksanakan ibadah ritualnya di masjid, umat khatolik dan protestan beribadah di gereja, umat hindu beribadah di pura, dan umat budha beribadah di klenteng.
Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius) : pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan atau ajaran agamanya.





B.     Tujuan

-          Menciptakan perilaku insan yang baik dalam perkataan, perbuatan diupayakan selalu berdasarkan pada nilai Ketuhanan.


C.    Langkah – langkah menuju insan yang damai dalam kehidupan vertikal

1.      Memantapkan niat untuk menjadi insan  yang lebih baik
Dalam melakukan sesuatu tujuan harus didasari dengan niat yang teguh, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Niat harus didasari dari hati individu agar dalam melaksanakannya individu tersebut tidak merasa terpaksa dan terbebani.

2.      Melaksanakan kewajiban yang telah ditentukan oleh kepercayaan yang diyakini
Pada umumnya setiap agama memiliki ketetapan dan aturan yang harus dilaksaakan oleh setiap umatnya. Yang memiliki tujuan akhir hidup manusia di kehidupan yang kekal atau yang dikenal oleh umat islam dunia akhirat.

3.      Menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa

4.      Tetap istiqomah dalam melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari untuk mencapai tujuan yaitu menjadi insan yang lebih baik.

D.    Ciri – Ciri insan damai dalam kehidupan vertikal

Amanah
·         Selalu memegang teguh dan mematuhi amanat orang tua dan guru tidak melalaikan pesan orangtua
·         Membakukan diri untuk hidup sesuai dengan kelayakan umum, tidak melupakan perasaan sebagai pelajar, dapat dipercaya dan dapat menyampaikan amanat orang lain.
·         Selalu berupaya agar hidup sesuai dengan amanat agama, hokum dn tidak melupakan amanat orang lain.
Amal Saleh
·         Sering bersikap dan berprilaku yang menunjukkan ketaatan dalam melaksanakan ajaran agama (ibadah) dan menunjukan perilaku yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
·         Terbiasa bersikap dan berperilaku yang menunjukan ketaatan dalam melaksanakan perintah agama (ibadah) dan terbiasa menunjukkan perilaku yang baik dalam pergaulan sehari-hari.
·         Selalu bersikap dan perilaku yang menunjukan kesalehan ritual (rajin beribadah), selalu bersikap dan berperilaku yang menunjukan perbuatan amal soleh social dalam pergaulan sehari-hari.
Antisipatif
·         Bias teliti, hati-hati dan mempertimbangkan baik buruk dan manfaat apa yang dilakukan dan menghindari sikap ceroboh dan tergesa-gesa.
·         Biasa teliti: hati-hati dan mempertimbangkan manfaat baik buruknya apa yang dilakukan, membiasakan membuat perhitungan tentang hal-hal yang akan terjadi dan menyesuaikan mental terhadap sesuatu yang akan terjadi.
·         Biasa berpikir, bersikap dan bertindak atas dasar wawasan global, menghindari sikap dan tindakan yang melecehkan orang lain.
Beriman dan bertakwa
·         Biasa membaca doa jika hendak dan setelah melalukan kegiatan, selalu melakukan perbuatan menghormati orang tua, guru, teman dan sebagainya. Biasa menjalankan perintah dan ajaran agamanya biasa membaca kitab suci atau mengaji dengan guru agama dan biasa melakukan kegiatan yang bermanfaat dunia akhirat.
·         Biasa melakukan kegiatan amal soleh, selalu berusaha memahami ilmu keagamaan secara mendalam , biasa melakukan ibadah agamanya dengan teratur, percaya akan adanya hari pembalasan/akhirat, selau menghindari sikap sombong, takabur, ria dan  buruk sangka buruk sangka kepada sesame.
·         Selalu menjalankan kewajiban sholat dan ibadah puasa secara teratur, biasa melakukan diskusi dan pemahaman agama melalui diskusi, biasa menjauhkan perbuatan keji dan tercela, selalu menjaga moral dan perilaku religius, selalu berbuat amal soleh, biasa bersikap toleransi beragama sesame pemeluk,dan selalu menghindari sikap kurang peduli terhadap ajaran agama.
Berani memikul
·         Mencoba sesuatu hal yang baru yang bersifat positif, mengerjakan tugas sampai selesai dan mau menerima tugas dari orangtua.
·         Selalu mencoba mengetahui sesuatu dengan akal dan pikiran, biasa mengerjakan sesuatu secara tuntas, selalu termotivasi untuk melakukan sesuatu pekerjaan, iasa melakukan suatu pekerjaan yang mempunyai tantangan atau kesulitan, berani mangambil resiko dan selalu mengambil hikmah dari setiap kegagalan yang dialami.
·         Biasa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang beresiko tinggi, selalu bereksperimental terhadap berbagai tantangan hidup maupun keilmuan, biasa melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, selalu mengupayakan keberhasilan menghadapi kehidupan dimasa depan, biasa belajar mandiri secarateratur dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan.


Berdisiplin
·         Biasa mengerjakan sesuatu secara tertib, memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan positif, belajar secara teratur dengan penuh tanggung jawab.
·         Selalu belajar dan bekerja keras, selalu melakukan pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab dan teratur, selalu mengetahui segala peraturan dan memetuhi tata tertib dalam lingkungan pergaulan sosial, biasa menjaga ketertiban umum dan tata pergaulan secara bertanggung jawab, selalu mematuhi norma-norma yang berlaku disekolah lingkungan keluarga maupun masyarakat untuk menjaga keutuhan hubungan sosial.
·         Selalu menghargai waktu, selalu aktif melakukan kegiatan-kegiatan positif, biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab, biasa mematuhi tata tertib, menjaga ketertiban umum dan lingkungan keluarga, biasa bekerja keras dan penuh rasa tanggung jawab, selalu menghindari sikap untuk mengabaikan aturan.
Bekerja keras
·         Sering membantu pekerjaan orangtua dirumah, guru, teman dan lainnya, berupaya belajar mandiri dan belajar kelompok,biasa mengerjakan tugas-tugas rumah dan sekolah.
·         Selalu melakukan pekerjaan secara teratur dan bertanggung jawab, selalu berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan, biasa belajar dan berbakti kepada orangtua, selalu berusaha mengerjakan pekerjaan dengan baik dan benar, dan tidak suka berpangku tangan, bermalas-malasan dan membuang-buang waktu.
·         Biasa berdisiplin dan bertanggung jawab, bekerja secara terencana dan tuntas, selalu belajar dan menggali pengetahuan untuk masa depan. Selalu menghindari sikap bermalas-malasan. Tidak menunda tugas/pekerjaan.



























2.      Penciptaan Hubungan menuju Generasi Insan damai kehidupan horizontal

A.    Pengertian insan damai dalam kehidupan horizontal

Dalam kehidupan bermasyarakat, hubungan sosial yang dilakukan individu merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaanya. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam hal apapun. Hubungan tersebut bukan hanya melibatkan dua individu, melainkan banyak individu. Hubungan antar individu tersebut akan membentuk hubungan sosial yang sekaligus merefleksikan terjadinya pengelompokkan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian hubungan sosial mengacu pada hubungan sosial yang teratur, konsisten, dan berlangsung lama. Hubungan tersebut terbagi menjadi dua kehidupan vertical dan kehidupan horizontal . Kehidupan horizontal adalah hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri :
a.       Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
b.      Berjiwa wirausaha
Sikap dan prilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenai produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
c.       Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
d.      Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan karakter), Negara dan tuhan yang Maha Esa.
e.       Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
f.       Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
g.      Ingin tahu
Sikap tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
h.      Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
i.        Kerja keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
j.        Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

B.     Tujuan
Tujuan menciptakan insan yang bermanfaat dan menguntungkan bagi alam semesta dan makhluk hidup
C.    Langkah – langkah menuju insan yang damai dalam kehidupan horizontal

·         Saling menghargai antar sesama manusia
·         Saling menghormati
·         Berprilaku sesuai norma yang berlaku
·         Saling tolong menolong
·         Saling mengingatkan disaat ada yang melakukan kesalahan


D.    Ciri – Ciri insan damai dalam kehidupan horizontal
Berhati Lembut. Deskripsi Prilaku :
·         Sering berbuat baik terhadap sesama, biasa berbicara sopan dan menghindari sikap pemarah dalam melakukan sesuatu pekerjaan.
·         Selalu rendah hati atau tawadhu, selalu menjaga keutuhan pergaulan baik di sekolah maupun di masyarakat, selalu menjaga sifat temperamental untuk keutuhan dirinya; biasa tekun dan sabar dalam melakukan sesuatu; dan belas kasih terhadap sesama makhluk hidup.
·         Selalu menjaga perilaku emosional dalam pergaulan; sering menolong dan membantu sesama dalam pergaulan; selalu berprilaku sopan dan tertib; tidak bertingkah laku sombong (tinggi hati) dalam pergaulan; dan selalu menghindari kata-kata kasar dalam berbicara.

Berinisiatif. Deskripsi Perilaku :
·         Mempunyai keberanian dan harapan melakukan sesuatu yang baik; berusaha mengetahui dan mencoba sesuatu sesuai dengan keinginannya; cerdik, berani, pandai dan mengajukan usul.
·         Biasa memprakarsai melakukan kegiatan yang positif ; menghindari sikap ikut-ikutan cepat bertindak dalam situasi sulit; bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu petunjuk; dan selalu menggunakan nalar untuk bertindak dalam berbagai situasi.
·         Selalu memberikan alternatif pemecahan masalah kepada teman-teman yang mengalami kesulitan, dan selalu menghindari sikap dan tindakan apatis (masa bodo).
Berpikir Matang. Deskripsi Prilaku :
·         Biasa bertanya jika jika tidak tahu atau tidak jelas; tidak tergesa-gesa dalam bertindak; dan biasa meminta pendapat orang lain.
·         Selalu ingin menyelesaikan persoalan secara tuntas; berpikir sebelum berbuat; dan selalu mempertimbangkan sesuatu dengan penuh kebijaksanaan sebelum bertindak.
·         Selalu memperhitungkan setiap akibat jika akan memutuskan suatu tindakan; tidak membuat/mengambil keputusan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Berpikiran Jauh ke Depan, Deskripsi Perilaku :
·         Biasa berfikir dahulu sebelum berbuat; berpikir sebelum berbuat; berpikir untuk kepentingan sekarang dan yang akan datang.
·         Terbiasa menabung sebagian uang jajan ; menghindari sikap mementingkan keperluan sesaat ; menyenangi kemajuan dan selalu optimis.
·         Selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masa depan; selalu menghindari sikap dan tindakan “mumpung masih muda” dan menghindari pandangan “apa yang dilakukan hari ini untuk dinikmati hari ini”
Bersahaja. Deskripsi Perilaku :
·         Sering bersikap sederhana, bersih rapi,sopan, dan menghindari sikap boros dan berbicara jorok.
·         Terbiasa menggunakan uang untuk hal-hal yang penting dan berhubungan dengan kegiatan sekolah; menghindari sikap serakah; tidak berlebih-lebihan dan melebih-lebihkan sesuatu dan selalu bertindak sesuai dengan kemampuan.
·         Selalu mawas diri bahwa masih banyak orang lain yang membutuhkan keperluan hidup, selalu menghindari sikap gila harta.
Bersemangat. Deskripsi Perilaku :
·         sering melakuakan suatu pekerjaan dengan giat; menghindari sikap malas dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
·         Terbiasa riang gembira dan giat dalam melakukan suatu pekerjaan; menghindari sikap pesimis; memiliki kegairahan hidup yang tinggi; memiliki kemampuan kerja yang tinggi; dan berkemauan keras untuk berbuat sesuatu.
·         Selalu bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan; menghindari sikap tergesa-gesa ; selalu menghindari sikap hidup tanpa motivasi.
Bersikap Konstruktif. Deskripsi Perilaku :
·         Sering mengajukan usul yang baik bagi kegiatan dirumah maupun disekolah; dan menghindari sikap suka bohong dan curang.
·         Terbiasa mengajukan kritik yang membangun bagi orang lain dan menerima kritik yang membangun bagi dirinya; menghindari sikap berhianat dan ceroboh; suka memberi saran yang membangun.
·         Selalu menunjukan keinginan untuk memberi dan menerima kritik yang membangun bagi kepentingan bersama; selalu menghindari sikap mencemooh, merusak dan menyalahgunakan.
Bersyukur. Deskripsi Perilaku :
·         Memanjatkan doa kepada Tuhan; biasa mengucapkan terima kasih terhadap kebaikan orang lain; dan menghindari sikap sombong.
·         Terbiasa berdoa dalam kondisi apapun yang sedang dialaminya; menghindari sikap iri dan menikmati semua karunia Allah baik dalam keadaan suka maupun duka.
·         Selalu berdoa sebelum maupun sesudah kegiatan yang dilakukan; menghindari sikap takabur dan menghindari sikap tamak.
Bertanggung Jawab. Deskripsi Perilaku :
·         Biasa menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu; menghindari sikap ingkar janji; dan biasa biasa mengerjakan tugas sampai selesai.
·         Terbiasa menyelesaikan tugas tepat waktu; menghindari sikap buruk sangka dan lalai; berani menanggung resiko; dan tidak suka melemparkan kesalahan kepada orang lain.
·         Menghindari sikap munafik dan putus asa.
Bijaksana. Deskripsi Perilaku :
·         Sering mengatakan kata-kata yang halus dan baik; menghindari sikap pemarah; dan adil dalam bertindak.
·         Terbiasa mengucapkan kata-kata yang bermakna; menghindari sikap suka mencemooh; selalu berbuat adil dan mau mengerti kekurangan yang dimiliki orang lain.
·         Selalu berucap dan bertindak untuk kebaikan dan kebenaran; selalu menghindari sikap suka mendendam.
Berkemauan Keras. Deskripsi Perilaku :
·         Biasa memiliki kemauan keras dan kuat serta rajin belajar; dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita.
·         Terbiasa memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai cita-cita; rajin berusaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan; dan pantang menyerah sebelum berhasil suatu usaha; selalu memiliki kemauan yang kuat untuk bekerja keras; gigih, rajin,tekun, dan ulet dalam memperjuangkan dalam mencapai cita-cita; serta sabar dan mau mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat menggagalkan cita-cita

Bertenggang Rasa. Deskripsi Perilaku :
·         Memberi kesempatan kepada teman atau orang lain untuk berbuat sesuatu; menghindari sikap mengganggu; dan berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain.
·         Terbiasa menjaga perasaan dalam pergaulan dengan teman; menghindari sikap masa bodoh dan tidak mengganggu orang lain; bertuturkata tidak menyinggung perasaan ; selalu menghargai dan tidak meremehkan orang lain.
·         Selalu tenggang rasa dalam pergaualan dengan siapapun dan menghindari sikap apatis.
Beradab. Deskripsi Perilaku :
·         Terbiasa mengucapkan ‘permisi” atau ‘maaf’ apabila lewat didepan orang lain; dan biasa menghargai kebaikan orang lain
·         Terbiasa bersikap dan bertindak atas dasar kesopanan;menghindari sikap sombong; berpendidikan karakter(akhlak mulia) luhur; dan suka memperlakukan orang lain dengan sopan.
·         Selalu bertindak sesuai dengan norma sosial yang berlaku dan selalu menghindari sikap biadap /asusila
Baik Sangka. Deskripsi Perilaku :
·         Sering berfikir positif, bersikap optimis dan sering bersikap dan berprilaku yang menunjukan anggapan baik terhadap orang lain
·         Terbiasa berfikir positif dan bersikap optimis; terbiasa bersikap dan berprilaku yang menunjukan prasangka baik terhadap orang lain, serta menghindari anggapan yang buruk terhadap orang lain.’
·         Selalu berfikir positif dan bersikap optimis; terbiasa bersikap dan berperilaku yang menunjukan sikap percaya terhadap orang lain; menghindari anggapan yang buruk sangka terhadap orang lain.
Berani Berbuat Benar. Deskripsi Perilaku :
·         Selalu ingat pada aturan dan berusaha berbuat sesuai dengan aturan
·         Selalu memperhatikan aturan yang ada, selalu berusaha memngikuti aturan , dan selalu mengendalikan perilaku sesuai dengan aturan.
·         Selalu yakin terhadap kebenaran,selalu berbuat dengan penuh perhitungan, selalu yakin bahwa berbuat benar sesuai dengan kebenaran adalah penting.
Berkepribadian. Deskripsi Perilaku :
·         Biasa mengucapkan salam atau tegur sapa bila bertemu teman, sopan dan hormat pada orang tua dan guru serta sesepuh, dan membuang sikap buruk seperti keras kepala dan licik.
·         Selalu menyesuaikan diri dengan adat karakter setempat dalam pergaulan hidup, tidak melecehkan tata krama setempat, selalu memperhatikan nasihat guru dan orang tua dan selalu menunjukan sikap positif sesuai potensinya atau jati dirinya.
·         Masih mampu berbahasa daerah asal serta mengakui acara adat karater dalam keluarga maupun masyarakat, tidak merendahkan martabat karakter daerah dan karakter nasional, tidak sukuisme.

Cerdas. Deskripsi Perilaku :
·         Sering berupaya untuk menjadi orang yang cerdas menghindari sikap yang licik dan melakukan tindakan yang tidak merugikan.
·         Terbiasa untuk berupaya untuk menjadi orang yang cerdas, mengindari sikap suka meremehkan kemampuan orang lain, menyenangi berpikir dengan nalar, selalu menggunakan akal dan daya upaya dalam menghadapi tantangan.
·         Selalu menunjukkan sikap cerdas dalam berbagai situasi dalam rangka mencapai keunggulan diri selalu menghindari sikap memfitnah dan sikap adu domba.
Cermat. Deskripsi Perilaku :
·         Terbiasa melalukan kegiatan dengan rapih dan baik dan menghindari sikap sembarangan dan terbiasa teliti
·         Terbiasa mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan penuh perhatian, menghindari sikap ceroboh, selalu berbuat dengan ketelitian yang tinggi, tidak suka sembrono dan tidak suka asal-asalan
·         Terbiasa mengerjakan setiap pekerjaan dengan teliti dan cermat selalu menghindari sikap menggampangkan.
Dinamis. Deskripsi Perilaku :
·         Biasa bergerak lincah, berfikir cerdas dan pandai mengisi waktu luang dan berbuat yang lebih baik untuk mengingatkan prestasi.
·         Terbiasa bergerak lincah, berpikir cerdas selalu beradaptasi dengan lingkungan, cerdas bertindak dan penuh gairah dan selalu bersemangat dalam bekerja.
·         Selalu bergerak dinamis, berfikir cerdas, penuh kreasi dan rajin beradaptasi dengan lingkungan.
Demokratis. Deskripsi Perilaku :
·         Suka bekerja sama dalam belajar dan atau bekerja serta mendengar nasihat atau pendapat orang lain, tidak licik dan takabur dan biasa mengikuti aturan.
·         Selalu menghormati hak dan kewajiban diri maupun orang lain, tidak khianat terhadap teman keluarga dan orang lain, dan selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan membiasakan bicara dengan nalar dan bukan dengan emosi.
·         Membiasakan diri menegakkan dan melaksanakan hak dan kewajiban dalam berbagai kehidupan , tidak berbuat anarkis dan atau otokratik.
Efisien. Deskripsi Perilaku :
·         Membiasakan diri tidak hidup berlebih-lebihan dan semua kebutuhannya dipenuhi sesuai dengan keperluan, tidak boros.
·         Terbiasa hidup tidak berlebih-lebihan dapat menyadari bahwa semua penghasilan orang tua tidak harus dihabiskan, tidak suka membuang-buang waktu, dan mampu menjalankan tugas dengan baik dan tepat.
·         Selalu hidup secara efisien tidak berlebih-lebihan selalu menyadari bahwa pengeluaran harus lebih kecil daripada yang dihasilkan.
Empati. Deskripsi Perilaku :
·         Sering merasa sedih melihat teman atau orang lain yang mendapat musibah dan menghindari sikap masa bodoh.
·         Terbiasa menjenguk teman atau keluarga yang sakit; menghindari sikap sombong; selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi teman yang mengalami musibah dan dapat menempatkan diri pada situasi yang dialami orang.
·         Selalu merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaan diri sendiri, dan selalu menghindari sikap buruk sangka.

Gigih. Deskripsi perilaku ;
·         Memiliki dorongan kuat untuk mencapai cita-citanya; biasa belajar dengan sungguh-sungguh; dan tidak putus asa dalam belajar.
·         Membiasakan diri untuk dapat mencapai keinginan dengan dorongan kuat;tidak kenal putus asa; selalu ulet dalam berusaha; dan selalu teguh memegang prinsip.
Hemat  
·          Membiasakan diri hidup hemat, dalam menggunakan uang jajan, alat tulis sekolah tidak boros; membeli barang yang diperlukan saja; memanfaatkan barang miiknya dengan hemat.
·         Gemar menabung; hanya membeli barang-barang yang bermanfaat; tidak konsumtif; selalu berhati –hati dalam menggunakan uang; dan selalu berhati-hati dalam berbicara
·         Selalu bersikap hemat, gemar menabung; selalu menghargai jerih payah orang lain; tidak konsumtif dan tidak boros
Ikhlas
·         Selalu ikhlas dalam membantu orangtua, sekolah, teman dan orang lain dan merasa tidak rugi karena menolong orang lain
·         Senantiasa merasa senang bila turut dalam kegiatan upacara keagamaan dan upacara nasional; tidak munafik dalam menolong sesama; tulus hati dalam berucap bersikap dan bertindak; senantiasa tulus ikhlas kepada orang yang berhak atas suatu jabatan, atau kedudukan.
·         Selalu senang hati bila dikritik atau mendapat teguran dan nasihat; tidak merasa pintar sendiri.
Jujur
·         Biasa mengatakan yang sebenarnya, apa yang dimiliki dan apa yang diinginkan, tidak pernah berbohong; biasa mengakui kesalahan, dan biasa mengakui kelebihan orang lain.
·         Terbiasa mengakui kasalahan dirinya; terbiasa mengakui kelebihan orang lain; menghindari sikap curang; dan terbiasa berbuat sesuatu dengan tulus dan ikhlas.
·         Selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik; selalu sportif mengakui kelebihan orang lain; rela berkorban untuk kebenaran dan selalu menghindari sikap berbohong.
Kreatif
·         Biasa mengisi dan menggunakn waktu luang, dengan kegiatan yang bermanfaat dan biasa membuat ide-ide baru.
·         Terbiasa mengisi waktu-waktu luang dengan kegiatan yang positif; dapat menciptakan kreasi baru; dan mempunyai daya khayal/imajinasi yang tinggi.
·         Selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan positif; dapat ,menciptakan kreasi baru dan menularkannya kepada orang lain; tidak membiasakan diri berprilaku konsumtif dalam segala hal.
Kukuh Hati
·         Biasa memiliki kemampuan yang kuat untuk melakukan perbuatan yang diyakini sesuai yang diucapkan dan biasa bertindak yang didasari sikap tidak mudah terpengaruh.
·         Membiasakan diri bersikap satu kata dengan perbuatan; tidak  mudah terpengaruh; mempunyai pendirian yang tetap; dan mempunyai keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang benar.
·         Selalu kukuh dalam pendirian; melaksanakan apa yang telah dikatakan dan tidak mudah tergoda maupun terpegaruh.
Kesatria
·         Mau mengakui bila melakukan kekeliruan/kesalahan (baik dirumah, sekolah, maupun dalam pergaulan) dan menghindari sikap dan tindakan ingkar dan bohong.
·         Terbiasa menyadari kelebihan orang dan tidak segan belajar dari contoh yang ada (baik dalam ilmu pengetahuan maupun pengalaman); menghindari sikap angkuh; bersikap jujur dan bertanggung jawab; selalu mengatakan yang benar dengan benar dan salah tetap salah.
·         Berani melakukan intropeksi dan bertanggung jawab dalam segala yang dilakukan (baik dalam sekolah, dalam pergaulan organisasi maupun masyarakat luas) dan selalu menghindari sikap/tindakan licik.

Komitmen
·         Biasa mematuhi peraturan sekolah; menghindari sikap lalai dan mematuhi aturan dirumah.
·         Biasa mematuhi keputusan bersama; menghindari sikap apatis; menghargai perjanjian yang telah dibuat; dan selalu menepati janji.
·         Selalu bersedia menerima tugas dan melaksanakannya dengan tanggung jawab; selalu menghindari sikap meremehkan dan tidak meningkari tanggung jawab.

Koperatif
·         Senang bekerja sama dengan teman tanpa pilih kasih, tidak sombong dan angkuh.
·         Biasa bergaul dan memperlakukan sesame dan orang lain secara baik; tidak egois dan munafik dalam kehidupan sosial; mau bekerja sama; dan selalu siap membantu.
·         Suka bermusyawarah dalam menyelesaikan perbedaan pendapat/perselisihan dan mudah dipaksa untuk turut tawuran, berjudi, narkoba, dan perbuatan naïf lainnya.

Cosmopolitan (mendunia)
·         Biasa bergaul dengan siapapun yang berbeda agama maupun karakter dan tidak bersikap kesukuan
·         Suka bergaul dengan suku lain atau WNI keturunan; tidak bersifat kedaerahan; berpengetahuan luas; dan berwawasan global/mendunia, tidak bersikap kerdil.
·         Senang bergaul dan bekerja sama dengan WNI keturanan ataupun WNA (berbagai bangsa) dan tidak chauvinis.



Lugas
·         Sering bersikap dan berprilaku wajar dan jujur pada diri sendiri ataupun orang lain, menghindari sikap dan perilaku berpura-pura, dan bersikap apa adanya.
·         Wajar dan jujur pada diri sendiri dan pada orang lain; menghindari sikap berpura pura dan berprasangka buruk; bersikap sederhana dan bersahaja; serta tidak suka berbelit-belit.
·         Selalu bersikap dan berprilaku wajar, terus terang, apa adanya, tanpa pretensi pada diri sendiri dan orang lain; menghindari sikap pura-pura dan buruk sangka.

Lapang Dada
·         Menerima perbedaan pendapat; tidak mau menang sendiri; mau mengakui kesalahan; mau memaafkan kesalahan orang lain.

Lembut Hati
·         Bersikap ramah terhadap sesama; berbicara sopan dan bertindak santun; menghindari sikap pemarah.
·         Menunjukan sikap rendah hati dan tawadhu; menjaga keutuhan pergaulan sesame teman di sekolah maupun di masyarakat; tidak bersikap temperamental (mudah murah) untuk keutuhan dirinya; bersikap belas kasih terhadap semua makhluk hidup.
·         Menolong dan membantu sesame dalam pergaulan; berprilaku sopan dan tertib serta tidak berprilaku sombong dalam pergaulan; menghindari kata-kata kasar dalam berbicara da berprilaku emosional dalam pergaulan.

Mandiri
·         Sering bersikap dan berprilaku atas dasar inisiatif dan kemampuan sendiri dan menghindari diri dari sikap ketergantungan pada orang lain.
·         Terbiasa bersikap dan berprilaku atas dasar inisiatif, kemampuan dan tanggung jawab sendiri; menghindarkan diri dari sifat ketergantungan pada orang lain; dan mampu menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain.

Mawas Diri
·         Sering bersikap dan berprilaku bertanya pada diri sendiri; menghindari sikap mencari-cari kesalahan orang lain dan biasa mengakui kekurangan diri sendiri.
·         Terbiasa bersikap  dan berprilaku secara jujur; dan biasa mengoreksi diri sebelum menyalahkan orang lain.
·         Selalu bersikap dan berprilaku menggali informasi dari dalam diri sendiri dan menghindari sikap mencari-cari kesalahan orang lain.

Menghargi Karya Orang Lain
·         Sering bersikap dan berprilaku menghargai usaha orang lain, dan menghindari sikap meremehkan orang lain usaha dan usaha orang lain.
·         Menunjukan sikap senang apabila orang lain berkarya; mau menggunakan produksi bangsa sendiri.
·         Selalu bersikap dan berprilaku  menghargai usaha orang dan tidak meremehka hasil usaha orang lain.

Menghargai Kesehatan
·         Sering bersikap dan bertindak yang dapat meningkatkan kesehatan dan menahan diri dari tindakan yang dapat merusakan kesehatan jasmani dan rohani.
·         Terbiasa bersikap dan bertindak untuk meningkatkan kesehatan; menahan diri dari tindakan yang dapat merusak kesehatan jasmani dan rohani; suka berolahraga secara teratur; dan suka berkonsulatasi dengan dokter atau yang mengerti kesehatan.
·         Selalu bersikap dan bertindak menahan diri dari tidakann merusak kesehatan jasmani dan rohani.

Menghargai Waktu
·         Sering bersikap dan berprilaku teratur dalam menggunakan waktu yang tersedia an menghindari sikap menyia-nyiakan kesempatan; biasa tidak menunda pekerjaan atau tugas; dan selalu menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat.
·         Selalu bersikap dan berprilaku memanfaatkan waktu yang tersedia secara efisien dan efektif.

Menghargai Pendapat Orang Lain
·         Biasa mendengarkan pembiacaraan teman atau orang lain dengan baik; menghindari sikap meremehkan orang lain; dan tidak berusaha mencela pendapat orang lain
·          Terbiasa memperhatikan kemauan atau perkataan orang lain dengan sungguh-sungguh; menghindari sikap apatis; dan selalu  menaruh minat dan perhatian apabila diajak berbicara.
·         Selalu bersikap dan bertindak positif terhadap lawan bicar; selalu menghindari sikap sombong; selalu menghindari perbuatan memotong pembicaraan yang belum selesai.

Manusiawi
·         Sering menolong orang lain yang mengalami musibah; menghindari sikap kasar dan sewenag-wenag terhadap orang lain.
·         Biasa memperlakukan orang lain sesuai dengan harkat martabat dan derajatnya; menghindari sikap sombong dan pembenci.
·         Senantiasa bersedia membantu stiap makhluk hidup yang pantas mendapat pertolongan; selalu menghindari sikap iri dan dengki; selalu menghindari perbuatan semea-mena.

Mencintai Ilmu
·         Senang bertanya; gemar membaca; menggunakan waktu luang untuk belajar; belajar sepanjang masa; dan menghindari sikap malas.
·         Rajin bertanya dan berdiskusi; selalu ingin tahu; gemar ilmu pengetahuan dan teknologi; dan gemar akan kemajuan.
·         Selalu dan berusaha menambah pengetahuan dan kemampuan diri; dan menghindari sikap malas belajar.

Pemaaf
·         Sering menunjukan sikap dan prilaku memaafkan kesalahan orang lain dan menghindari sikap dendam, dan tidak menyalahkan orang lain.
·         Selalu cepat melupakan kesalahan orang lain; menghindari permusuhan.
·         Selalu bersikap dan berprilaku penuh pengertian terhadap kesalahan orang lain dan menerimanya tanpa sakit hati dan dendam.


Pemurah
·         Sering bersikap dan berprilaku  suka menolong orang lain; menghindari sikap kikir dan sering membantu sesuai dengan kemampuan.
·         Rela memberikan bantuan kepada orang lain; selalu meberikan sebagian miliknya untuk orang lain yang memerlukan.
·         Selalu bersikap dan berprilaku ikhlas dalam memberikan bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan; menghindari sifat kikir dan egois.

Pengabdian
·         Biasa melakukan perintah ajaran agama, membantu pekerjaan orangtua, membantu pekerjaan teman yang mendapat kesukaran tanpa mengharapkan sesuatu serta menhindari sikap ingkar dan kufur.
·         Terbiasa bersikap beribadah dengan tulus ikhlas tanpa pamrih; selau menyediakan kesempatan untuk membantu orang lain; dan merasa terpanggil untuk berbuat bila melihat sesuatu  yang kurang sesuai.
·         Selalu bersikap dan bertindak atas dasar pengabdian dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang erat hubungannya dengan masalah sosial masyarakat seperti bergotong-royong membangun sarana ibadah, sekolah dll; menghindari sikap malas; dan menghindari sifat masa bodoh.
Pengendalian diri
·         Sering menahan diri ketika berhadapan dengan teman sebaya yang sedang marah dan melaksanakan pekerjaan dengan baik walaupun tidak dilihat orang, menghindari sikap lupa diri dan tergesa-gesa.
·         Terbiasa bersikap bertindak melaksanakan suatu pekerjaan dengan cermat dan hati-hati sehinga mengahasilkan pekerjaan yang baik, menghindari sikap lupa diri dan tegesa-gesa, mempunyai kesabaran yang tinggi, dan mampu mengekang emosi.
·         Selalu bersikap dan bertindak serta mampu mengendalikan diri dalam mengahadapi suatu permasalahan, selalu menghindari sikap lupa diri da tergesa-gesa, selalu menghidari sikap ceroboh
Produktif
·         Sering melakukan pekerjaan yang menghasilkan dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain serta menjauhkan diri dari sikap tidak produktif
·         Terbiasa melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat unuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan, selalu bekerja dengan hasil yang baik, terbiasa menciptakan sesuatu yang lebih baik dan lebih banyak.
·         Selalu bersikap dan bertindak secara positif dan produktif, dapat mengahasilkan sesuatu yang bermafaat untuk diriya, orang lain dan lingkungannya, menjauhkan diri dari sikap kontra-produktif dan selalu menghidari sikap malas.
Patriotik
·         Selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan; sikap mencintai tanah air dan bangsa; semangat rela berkorban, dan menghindari sikap memecah belah.
·         Bersikap mencintai dan bangsa, sikap batin yang tulus dan ikhlas yang diwujudkan dalam perbuatan untuk kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsa, bersikap pahlawan berani membela keadilan dan kebenaran, semangat rela berkorban, dan kesediaan membela kepentigan bersama atau kepentingan banyak orang.
·         Selalu siap sedia membela kepentingan Negara, rela berkrban untuk kepentingan orang banyak; menghidari sikap pengecut dan mementingkan kepentingan diri sendiri.
Rasa keterkaitan
·         Senang dan bangga akan kampong halaman serta biasa berperilaku sesuai denga tradisi masyarakatnya dan tidak merasa rendah diri dengan adat dan seni karakter daerahnya.
·         Senantiasa menghormati dan bersikap bangga akan lambang Negara, bendera, lagu kebangsaan, dan para pemimpin Negara RI, tidak apatis terhadap upaya pembinaan daerah dan merasa dirinya sebagai bagian dar keluarga besar bangsa Indonesia.
·         Selalu membina kehidupan yang rukun dan damai dengan teman dan masyarakat sekitar, tidak angkuh, dan tidak tidak menutup diri dalam menegakkan kebenaran, keadilan dan ketertiban umum.
Rajin
·         Sering melakukan pekerjaan secara terus menerus dan bersemangat untuk mencapai tujuan dan menghindari sikap pemalas.
·         Terbiasa bersikap dan bertindak secara terus menerus dengan semangat dan konsisten untuk mencapai tujuan, menghindari sikap pemalas; suka belajar dan pekerja, dan terus menerus berusaha apabila menginginkan sesuatu.
·         Selalu bersikap dan bertindak secara terus menerus atas dorongan diri sendiri, berusaha untuk mencapai tujuan dan selalu mengindari sikap pemalas.
Ramah
·         Sering menunjukkan sikap dan perilaku yang menyenangkan dan menenangkan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain dan mengindari sikp kasar.
·         Terbiasa bersikap dan berperilaku baik dengan budi bahasa, tutur kata yang menyenangkan dan menenangkan baik untuk diri sendiri maupun orang lain, menghindari bersikp kasar, suka bertegur sapa dengan siapa saja; dan selalu menunjukkan sikap bersahabat dengan orang lain.
·         Selalu bertindak dan bersikap dengan budi bahasa yang baik, tutur kata yang menyenangkan serta bersifat terbuka baik dalam hubungan dengan diri sendiri maupun orang lain; selalu menghindari sikap kasar; dan selalu menghindari sikap pendendam.
Rasa kasih sayang
·         Sering bersikap dan berperilaku suka menolong orang lain serta menghindari rasa benci.
·         Terbiasa bersikap suka menolong, mengayomi, dan mengasuh yang lebih muda; menghindari rasa benci; dan bersikap menyayangi diri sendiri.
·         Selalu bersikap dan berperilaku peduli; belas kasih; peka terhadap orang lain atau makhluk yang tidak berdaya yang perlu dibantu; selalu menghidari rasa benci.
Rasa percaya diri
·         Sering menunjukkan sikap dan perilaku mantap dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari dan tidak mudah terpengaruh ucapan dan perbuatan orang lain.
·         Terbiasa bersikap dan berperilaku mantap dalam melaksanakan tugas sehari-hari; tidak mudah terpengaruh oleh ucapan maupun perbuatan orang lain, dan mempunyai kemantapan dalam berpikir, bersikap dan bertindak.
·         Selalu bersikap dan berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antara kemampuan dengan apa yang akan dicapai sehingga menumbuhkan keyakinan akan tercapai; tidak mudah terpengaruh orang lain; selalu menghindari rendah diri; dan selalu menghindari ketergantungan diri.
Rela berkorban
·         Sering menunjukkan sikap dan perilaku mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri dan menghidari sikap egois, apatis dan masa bodoh.
·         Terbiasa bersikap dan berperilaku mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri, menghidari sikap egois dan masa bodoh, menyatakan kesetiaan terhadap bangsa dan Negara, dan selalu memberi perhatian kepada kepentingan umum.
·         Selalu bersikap dan berperilaku dengan ikhlas atas kehendak diri sendiri untuk mendahulukan kepentingan orang lain, meghindar sikap egois, menghindari sikap apatis dan menghindari sikap masa bodoh.
Rendah hati
·         Sering mengungkapkan bahwa yang dilakukannya hanyalah sebagian kecil dari sumbangan orang banyak dan berusaha menjauhi sikap sombong
·         Terbiasa mengetahui bahwa presentasi terbaik yang bisa dicapai masih memerlukan sumbangan prang lain, tidak suka menyombongkan prestasi sendiri, dan lebi suka mengalah terhadap orang yang mau menang sendiri.
·         Selalu menggali masukan baru guna meningkatkan prestasi yang telah dicapai, tidak menyombongkan diri, biapun dipuji.
Rasa indah
·         Biasa berpakaian rapi dan bersih; menghindari sikap ceroboh; dan biasa menjaga kebersihan.
·         Sangat senang melihat keadaan rumah, kamar dan ruangan belajar tertata rapi; menghindari sikap perusak; mencintai kebersihan, kerapian, dan ketertiban; dan selalu merasa rishi apabila melihat sesutau yang tidak teratur.
·         Senang terhadap hasil karya seni dan ciptaan Tuhan, selalu menghindari sikap jorok, selalu mengihdari perilaku “corat-coret”, tidak menempatkan benda disembarang tempat.
Rasa memilki
·         Sering turut serta dalam memelihara dan menjaga kebersihan dan ketertiban rumah, sekolah dan kampung halamannya serta menjaga keindahan dan kelestarian lingkungannya (alam sekitar) dan terbiasa tidak jorok di rumah, disekolah serta tidak merusak barang milik negara/umum maupun alam sekitar.
·         Senantiasa turut membina dan memelihara pelestarian alam sekitar, barang milik umum/Negara, situs peninggalan sejarah, serta seni karakter daerah, tidak melecehkan seni karakter daerah, etika dan estetika yang berlaku serta selalu menhindari diri dari perbuatan merusak; turut bertanggung jawab menjaga segala sesuatu yang ada disekitarnya.
·         Senantiasa bersikap posotif dan rasional terhadap isu yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara kesatuan Republik Indonesia, tidak turut serta dalam perbuatan destruktif, tidak membiarkan adanya pelanggaran Kamtibmas, pemelihara yang telah kita miliki.
Rasa malu
·         Biasa menghindari bicara kotor, menghindari sikap merendahkan diri orang lain, serta menghindari sikap tercela.
·         Biasa bersikap dan berbuat sesuai dengan norma-norma yang berlaku, menghindari sikap sombong, selalu bertindak dengan perasaan yang halus, dan selalu menjaga perasaan.
·         Biasa bersikap dan bertindak sesuai dengan akhlak agama dan aturan Negara, selalu menghindari sikap ceroboh.
Sabar
·         Sering berupaya untuk menahan diri dalam menghadapi godaan dan cobaan sehari-hari dan berusaha untuk tidak cepat marah.
·         Terbiasa untuk menahan diri dalam menghadapi kamauan dan godaan dari lingkungan;  terbiasa tidak cepat marah dalam menghadapi kritik, tidak mudah terbawa emosi dalam menyikapi sesuatu, dan selalu bersikap tenang dalam mengahadapi kesulitan apapun.
·         Selalu menahan diri atas dasar kesadaran bahwa hidup ini dibatasi oleh ruang dan waktu, tidak tergesa-gesa dalam memberi respon terhadap dunia luar.
Setia
·         Sering berupaya untuk menempati janji guna membatu orang tua, orang lain dan berusaha menghindari sikap ingkar janji.
·         Terbiasa menepati janji untuk membanti atau mendukung kegiatan masyarakat di lingkungan, berusaha untuk tidak ingkar janji, selalu berpegang teguh pada pendirian yang sudah teruji kebenarannya, dan patuh melaksanakan apa yang telah menjadi tugas dan kewajiban.
·         Selalu memenuhi janji setia pada masyarakat dan Negara, selalu menghidarkan diri dari perilaku ingkar janji dengan penuh kesadaran.
Sikap adil
·         Sering berupaya untuk melakukan sesuatu kepada orang lain secara proposional, dan berusaha tidak serakah dan curang.
·         Terbiasa mengatur penugasan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, menghindari diri dari perbuatan yang tidak wajar, selalu bertindak dan berbuat sepatutnya, selalu berpikir tentang kebenaran dan dalam membuat keputusan tidak berat sebelah.
·         Selalu mengatur pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai denagn kedudukan dan peranan dalam organisasi atau masyarakat; selalu menghindarkan diri dari sikap memihak.


Sikap hormat
·         Sering berupaya untuk sikap hormat kepada orang tua. Saudara, teman dan guru dan beruapaya untuk menghindari diri dari sikap tidak terhormat.
·         Terbiasa bersikap menghargai orang lain disekolah, dan masyarakat: menghindari diri dari sikap meremehkan orang lain, selalu menghargai orang tua, dan selalu menaati aturan yang berlaku.
·         Selalu bersikap hormat terhadap orang tua, pejabat dan tokoh masyarakat dengan penuh kesadaran, selalu menghidarkan diri dari sikap meremehkan dan melecahkan mereka.
Sikap tertib
·         Sering berupaya untuk mengatur perilaku sesuai dengan tata tertib di rumah dan di sekolah, dan berupaya tidak melanggar tata tertib tersebut.
·         Tebiasa bersikap menurut aturan dirumah, di jalan, di sekolah, dan di masyarakat, menghindari diri dari sikap m,eremehkan peraturan, pekerjaan maupun dalam berkegiatan, mereka terbiasa bersikap dengan bertindak sepatutnya,
·         Selalu bersikap tertib dimana saja dan kapan saja atas dasar kesadaran hukum, selalu menghidarkan diri  dari perbuatan yang melanggar norma-norma.

Sopan santun
·         Sering berperilaku sopan santun terhadap orang tua, saudara, teman, dan guru dan menghidari diri daro perilaku tidak sopan.
·         Selalu tertib menurut adat yang baik, selalu baik budi bahasanya, selalu bertingkah adat yang baik, selalu berpakaian sesuai dengan adat yang berlaku, dan suka merasa bels kasihan dan suka menolong orang yang kesusahan.
·         Selalu berperilaku sopan santun dalam mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan dalam pergaulan sehari-hari, selalu menghindarkan diri dari perilaku yang tidak sopan.
Sportif
·         Sering berupaya untuk mengakui kesalahan sendiri dan kebaikan orang lain di rumah dan disekolah, dan berupaya tidak licik dan curang.
·         Terbiasa mengakui kesalahan sendiri dan kemenangan orang lain di lingkungan masyarakat, menghidarkan diri dari dari perilaku licik, bersifat kesatria dan jujur, bersedia mengakui keunggulan orang lain, dan bersikap adil terhadap lawan.
·         Selalu jujur mengakui kasalahan sendiri dan keunggulan orang lain dalam pergaulan di masyarakat dan Negara, selalu menghindarkan diri dari perilaku licik.
Susila
·         Sering bersikap dan bertindak menghormati dan menghargai lawan jenis baik rumah, di sekolah maupun dalam pergaulan dan menghindari sikap dan tindakan yang mencemooh orang lain (lawan jenis)
·         Terbiasa bersikap dan bertidak sopan terhadap lawan jenis baik di sekolah, dalam pergaulan maupun di masyarakat, menghindari sikap dan tindakan yang meremehkan orang lain (lawan henis), selalu baik budi bahasa, dan selalu tertib dalam setiap pergaulan.
·         Selalu bersikap dan bertindak lembut terhadap lawan jenis, baik di sekolah, dalam kendaraan umum, di jalanan maupun di keramaian, selalu menghindari sikap dan tindakan yang meremehkan orang lain (lawan jenis)
Sikap Nalar
·         Gemar belajar hal-hal baru yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masa depannya; tidak mudah dipengaruhi teman atau orang lain, dan terbiasa berbicara penuh alasan.
·         Selalu memperhitungkan keputusan atau perbuatan sebelum ditetapkan/dijalankan , tidak sembrono dan tidak mudah dihasut, membiasakan memperhitungkan segala sesuatu sebelum berbuat.
·         Senang menyampaikan pendapat dalam berbagai forum/ kegiatan, selalu mempertimbangkan buah pikiran orang lain dan tidak egois, dan tidak fanatik.
Siap mental
·         Membiasakan diri rajin, ulet dan tekun belajar serta bekerja membantu orang tua demi masa depan yang lebih bai dan tidak malasdan pantang menyerah dalam menghadari kesulitan.
·         Membiasakan berdisiplin diri dalam melaksanakan tugas dan amanah dari orang tua, sekolh maupun peraturan yang ada, tidak melalaikan tugas dan kewajiban di rumah, sekolah dan di masyarakat kebiasaan menyiapkan diri dalam situasi apa saja.
·         Membiasakan diri menjauhi perbuatan naïf dan terlarang baik oleh agama, adat dan hukum, tidak mencemooh teman yang salah, orang miskin ataupun kehidupan umum lainya.
Semangat kebersamaan
·         Bias hidup saling mengasihi dan membantu dalam keluarga maupun kehidupan di sekolah dan teman, dan tidak apatis terhadap usaha baik sekolah dan lingkungannya.
·         Selalu seiya sekata dan berperan serta dalam berbagai kegiatan gotong royong, tidak membiarkan teman atau keluarga melakukan hal yang buruk/salah; bersikap mengutamakan hidup bersama “berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah”.
·         Selalu berupaya turun tangan dan sumbagn saran pikiran atau bantuan harta dalam setiap usaha/kegiatan kemasyarakatan yang positif, tidak khianat terhadap teman/ sesama dan terhadap tanah air.
Tangguh
·         Sering bersikap tegar walaupun digoda/diganggu orang lain, dan menhindari sikap cengeng.
·         Terbiasa tuntas melaksanakan/melakukan sesuatu yang diyakini baik dan benar, menghindari sikap dan tindakan tanggung/ setengah-setengah,  tabah dan tahan menderita dalam usaha mencapai cita-cita, dan kukuh daam memperthanakan kebenaran.
·         Selalu bersikap dan bertindak plin-plan /mencla-mencle.
Tegas
·         Berani mengatakan tidak terhadap sesuatu yang tidakbaik/tidak benar, baik di rumah, sekolah maupun dalam pergaulan, menghindari sikap dan tindakan ikut-ikutan.
·         Terbiasa menolak ajakan orang lain yang tidak baik/ tidak benar, baik di sekolah, dalam pergaulan maupun di masyarakat,  menghindari sikap dan tindakan ketergantungan kepada orang lain, dan tidak bersikap ragu-ragu dalam segala tindakan yang positif.
·         Selalu memegang prinsip yang baik dalam pergaulan di sekolah, masyarakat maupun organisasi, selalu mengindari sikapdan tindakan munafik.
Tekun
·         Tidak mudah bosan dalam belajar, baik di rumah, di sekolah maupun dalam kelompok, secara berkesinambungan, dan menghindari sikap bosan baik dalam belajar maupun membantu orang tua.
·         Terbiasa dengan sikap dan tindakan yang bermanfaat baik dirinya, keluarga teman-teman maupun masyarakat; menghindari sikap dan tindakan sia-sia baik dalam belajar maupun bekerja (di rumah, sekolah dan masyarakat), rajin dan selalu bersungguh-sungguh mengerjakan sesuatu.
Tegar
·         Biasa melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh meskipun ada tantangan dan hambatan dan menghindari sikap menyerah sebelum kalah.
·         Biasa berpegang teguh pada pendirian yang baik, menghindari sikap dan tindakan gampang menyerah, tabah menghadapi cobaan hidup, dan tidak mudah terbawa emosi.
·         Selalu berusaha mewujudkan cita-cita seoptimal mungkin, menghindari sikap dan tindakan putus asa.

Terbuka
·         Menerima nasihat baik dari orang tu, guru, maupun orang lain, dan menghindari sikap keras kepala serta menutup diri.
·         Terbiasa memperhatikan pendapat dan saran orang lain, tidak menutup diri dari pergaulan (baik di sekolah, masyarakat maupun dalam organisasi), mau menerima kritik, saran dan pendapat orang lain.
·         Selalu mau menerima saran dan kritik dari orang lain (baik dari orangtua, guru, teman maupun anggota masyarakat lainnya, selalu menghindari sikap dan tindakan mau menang sendiri.
Taat asas
·         Selalu taat terhadap orangtua dan guru dan perintah agama serta tata tertib sekolah, dan tidak keras kepala dan cepat berbuat.
·         Membiasakan diri menaati aturan yang berlaku dalam kehidupan umum, tidak mau menang sendiri dan tidak ingkar janji, selalu mengedepankan aturan dalam bertindak.
·         Merasa malu dan menyesal bila berbuat salah atau melanggar peraturan, tidak main hakim sendiri, dan tidak curang dan bohong.
Tepat janji
·         Biasa menepati janji dengan orang lain baik di rumah, di sekolah, maupun dalam pergaulan, dan menghindari sikap dan tindakan culas.
·         Terbiasa datang tepat waktu baik di sekolah dalam kegiatan maupun dalam pertemuan tertentu, menghindari keterlambaatn dalam segala hal (aktivitas), baik dalam hal belajar, menyelesaikan tugas ataupun kegiatan lainnya dan bertanggung jawab atas segala yang telah diputuskan sendiri.
·         Selalu menjunjung tinggi kesepakatan/ keputusan bersama baik di sekolah, dalam pergaulan, organisasi maupun di masyarakat, selalu menghindari sikap tindakan ingkar terhadap kesepakatan/ keputusan yang telah diambil bersama.
Takut bersalah
·         Memulai kerja dengan tenang, memiliki kepedulian terhadap pekerjaan, bila berbuat dosa terus meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Selalu menyadari bahwa hidup ini diatur oleh Yang Maha Kuasa dan kita selalu berupaya menghindari perbuatan dosa.
·         Selalu mengikuti aturan yang ada, selalu melihat kembali apa yang telah dilakukan, selalu mengantisipasi apa yang telah menggoda manusia dalam berbuat sesuatu.
Tawakal
·         Selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersabar dalam melakukan sesuatu, dan bersyukur atas hasil yang diperoleh.
·         Selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas segala hasil yang dicapaidan bersabar menerima cobaan.
·         Selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, berusaha untuk mendapatkan rido Tuhan Yang Maha Esa, dan bersyukur atas egala hak yang telah dicapai.
Ulet
·         Dalam melakukan sesuatu (baik belajar maupun bekerja) bertekad sampai selesai, tidak mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajar di rumah, di sekolah maupun dalam pergaulan.
·         Terbiasa upaya semaksimal mungkin baik dalam belajar maupun menyelesaikan tugas (di rumah, di sekolah maupun dalam masyarakat), menghindari sikap dan tindakan seadanya/sebisanya , tidak mudah putus asa dan disertai kemauan keras dalam upaya mencapai cita-cita.
·         Selalu berupaya mencari alternative yang terbaik dalam belajar, menyelesaikan tugas, mengembangkan potensi maupun aktivitas lain, selalu menghindari dikap dan tindakan menggampangkan segala urusan.
·         Dapat ditambahkan sejumlah butir nilai pendidikan karakter(akhlak mulia) yang ada dalam lingkungan sekolah dan tumbuh serta berkembang dalam lingkungan masyarakat setempat.