KONSEP MOTIVASI
Pengajaran
tradisional menitikberatkan pada metode imposisi, yakni pengajaran dengan cara
menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi murid. Cara ini tidak
mempertimbangkan apakah bahan pengajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak
dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan/ perkembangan,
serta pemahaman murid. Tidak pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang
diberikan itu didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.
Sejak adanya
penemuan-penemuan baru dalam bidang psikologi tentang kepribadian dan tingkah
laku manusia, serta perkembangan dalam bidang ilmu pendidikan maka pandangan
tersebut kemudian berubah. Para ahli berpendapat, bahwa tingkah laku manusia
didorong oleh motif-motif tertentu, dan perbuatan belajar akan berhasil apabila
didasarkan pada motivasi yang ada pada murid. Murid dapat dipaksa untuk
mengikuti susuatu perbuatan, tetapi ia tidak dapat dipaksa untuk menghayati
perbuatan itu sebagaimana mestinya. Guru dapat memaksakan bahan pelajaran
kepada mereka akan tetapi guru tidak mungkin dapat memaksakan bahan pelajaran
kepada mereka, akan tetapi guru tidak mungkin dapat memaksakannya untuk belajar
dalam arti sesungguhnya.
a.
Devinisi
Motivasi
Ada
dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi
dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu
kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan
kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses
ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah
petunjuk-petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan
dan menjelaskan tingkah laku lainnya. Menurut Mc. Donald: motivation is an energy change within the person characterized by
affective arousal and anticipatory goal reaction.
Motivasi
adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
CARA MENGGERAKKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA
Guru dapat
menggunakan berbagai cara untuk menggerakan atau membangkitkan motivasi belajar
siswanya, ialah sebagai berikut.
1.
Memberi
angka
Umumnya setiap
siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan
oleh guru. Murid yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi
belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya murid yang mendapat angka kurang,
mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar
lebih baik.
2.
Pujian
Memberikan
pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar
manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
3.
Hadiah
Cara ini dapat
juga dilakukan oleh guru dalam batas batas tertentu, misalnya pemberian hadiah
pada akhir tahun kepada pada siswa yang mendapat atau menunjukan hasil belajar
yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang sayembara atau pertandingan
olahraga.
4.
Kerja Kelompok
Dalam kerja
kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok
turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok
menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.
5.
Persaingan
Baik kerja
kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada murid. Hanya
saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti:
rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar
kelompok belajar.
6.
Tujuan dan level of aspiration
Dari
keluarga akanmendorong kegiatan siswa.
7.
Sarkasme
Merupakan cara
yang digunakan untuk para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Dalam
batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama
baiknya, karena siswa merasa dirinya dihina, sehingga memungkinkan timbulnya
konflik antara murid dan guru.
8.
Penilaian
Penilaian
secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh karena setiap anak
memiliki kecenderungan untuk memeperoleh hasil yang baik. Di samping itu, para
siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan,
sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar