Masyarakat adalah kumpulan
manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup
lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu
tujuan yang sama. Sedangkan manusia adalah sumber kebudayaan dan masyarakat adalah ibarat danau
besar dimana air dari sumber-sumber itu mengalir dan tertampung didalamnya.
Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat. Demikian pula eksistensi
suatu masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya kebudayaan.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Pada
pokoknya kebudayaan adalah semua ciptaan manusia yang berlangsung dalam
kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan
isi, yaitu pendidikan adalah proses pengeporar kebudayaan dalam arti
membudayakan manusia aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah
kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian
anak didik. Jadi hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan
nilai demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai
tujuan yang lebih utama yaitu untuk membina kepribadian manusia agar lebih
kreatif dan produktif yakni mampu menciptakan kebudayaan.
Perlu didasari bahwa
manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara hidup dalam suatu sosial
budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan sosial budaya yang dilakkan
melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan baik. Maka membutuhkan
filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaannya. Karena
pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis yang menjamin
tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat bangsawa,
kewibawaan dan kejayaan negara.
Pentingnya kebudayaan
untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional mengupayakan,
melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata sosial dalam
menunjang proses pengembangan danpembangunan nasional serta melestarikan
nilai-nilai luruh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan masyarakat untuk
menumbuhkan kreaktivtas ke arah pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa
kepribadian bangsa.
Kebudayaan mempunyai
fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarkat, berbagai macam kekuatan harus
dihapi sepert kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat
memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil. Manusia merupakan
makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia danpat mengembangkan kebudyaan.
Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil
ciptaanya. Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan
dengan teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan
pendidikan yang akan mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar
dia tidak punah dan terjaga untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya
filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan
pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk
menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing
kehidupan dan penghidupan manusia
4. pembeda manusia
dengan binatan
5. petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar
manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak, berbuat, menentukan
sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain
7. sebagai modal dasar
pembangunan
Kebudayaan masyarkat
tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang bersumber pada masyarakat
itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dlaam melindungi masyarakt terhadap
lingkungan di dalamnya.
Apabila dibandingkan
defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam hal berfikir. Filsafat
ialah cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada
setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang
termaniferstasi pada cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup
(Gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir
kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat. Perbedaan kebudayaan
dikembalikan kepada perbedaan filsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar